Jatim
Rabu, 22 Januari 2020 - 12:05 WIB

Waspadai Penularan Pneumonia Wuhan, Pemkot Surabaya Lakukan Screening di Bandara dan Pelabuhan

Newswire  /  Peni Widarti-bisnis.com  /  Kaled Hasby Ashshidiqy  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Virus Pneumonia Wuhan. (Antara)

Solopos.com, SURABAYA -- Pemerintah Kota Surabaya mulai mengantisipasi penyebaran virus Penumonia asal Wuhan, Tiongkok, yang belakangan tengah mewabah. Pemkot melalui Dinas Kesehatan bersama Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas 1 Surabaya melakukan screening alias penapisan di pintu masuk bandara dan pelabuhan.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya, Febria Rachmanita, mengatakan meski belum ditemukan penyakit Pneumonia Wuhan di Indonesia, tetapi pemerintah getol melakukan sosialisasi dan pencegahan terhadap penyakit tersebut.

Advertisement

"Kita harus tetap mewaspadai datangnya penyakit ini meskipun sampai sejauh ini belum ada laporan penemuan kasus tersebut,” kata Febria dalam rilis, Selasa (21/1/2020), seperti dilansir bisnis.com.

Dia menjelaskan Pneumonia Wuhan disebabkan oleh virus influenza. Diduga virus baru ini berjenis Corona Virus. Hanya saja, untuk memastikan jenisnya diperlukan penelitian lebih lanjut.

Sesuai dengan surat edaran yang sudah dikeluarkan oleh Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, nomor 443/753/436.7.2/2020 tentang Kewasapadaan Terhadap Penyakit Pneumonia Wuhan China, Dinkes sudah membuat surat edaran yang disebar ke Fasilitas Pelayanan Kesehatan (Fasyankes) agar memerhatikan dan mewaspadai apabila ada pasien yang mengalami gejala virus tersebut.

Advertisement

"Terutama bagi masyarakat yang sedang berpergian ke Tiongkok, termasuk Singapura, Hong Kong, Wuhan atau Beijing untuk memerhatikan gejala-gejalanya,” imbuhnya.

Pemkot Surabaya juga mengimbau agar masyarakat yang bepergian ke Tiongkok agar menghindari untuk berkunjung ke pasar ikan atau tempat jualan hewan hidup.

Selain itu, jika dalam perjalanan berinteraksi dengan orang yang mempunyai gejala demam, batuk, dan sukar bernapas atau jatuh sakit dengan gejala yang sama, agar segera berobat ke fasilitas layanan kesehatan terdekat.

Advertisement

“Apabila setelah kembali ke Indonesia menunjukkan gejala serupa, dianjurkan langsung untuk berobat,” imbuhnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif