SOLOPOS.COM - Kepala Dispertahankan Ponorogo, Masun sedang mengupayakan untuk pengendalian wabah PMK Jumat (3/6/2022) (Ronaa Nisa’us Sholikhah/Solopos.com)

Solopos.com, PONOROGO — Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan (Dispertahankan) Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, mendata ada 402 ekor sapi di wilayahnya yang tertular Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Ratusan ekor sapi yang positif PMK tersebut tersebar di sembilan kecamatan di Kabupaten Ponorogo.

Kepala Dispertahankan Ponorogo, Masun, mengatakan ratusan ekor sapi tersebut tertular PMK. Sebelumnya Pemkab Ponorogo telah mengirimkan 16 sampel sapi dan semunya dinyatakan terkonfirmasi positif PMK.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Untuk itu, jika ditemukan sapi yang memiliki gejala yang sama sudah dipastikan tertular PMK. Sebab, sudah ada diagnosa khusus dari paramedis dan menunjukkan gejala PMK.

‘’402 sapi itu dari sembilan Kecamatan. Balong, Jambon, Kauman, Pudak, Pulung, Sampung, Siman, Slahung, dan Sooko,’’ kata Masun, Jumat (3/6/2022).

Baca Juga: 16 Ekor Sapi di Ponorogo Terjangkit Penyakit Mulut & Kuku

Masun mengatakan dari seluruh kecamatan itu mayoritas berasal dari Pudak. Sebab, di sana merupakan sentranya sapi perah. Terhitung ada 59,9 persen dari jumlah sapi yang terpapar atau sejumlah 241 sapi berasal dari Pudak.

Selain itu, mayoritas yang terpapar di Kecamatan Pudak yaitu sapi perah. Sedangkan kecamatan lainnya campuran.

‘’Kecamatan lain itu campuran, ada yang perah juga ada yang sapi potong,’’ terang Masun.

Terkait dengan banyaknya sapi yang terpapar, Masun mengatakan bahwa hari ini Pemkab mengadakan rapat koordinasi (rakor) terkait wabah PMK tersebut.

Baca Juga: Puluhan Ekor Sapi di Pudak Ponorogo Suspek PMK, Peternak Ngaku Merugi

Ada beberapa langkah yang dilakukan. Yakni, fokus pada pengobatan untuk mengurangi gejala kesakitan dan meningkatkan kekebalan tubuh ternak.

‘’Untuk pengobatan nanti dilakukan oleh Kesehatan hewan [keswan],’’ ungkapnya.

Selain pengobatan, Pemkab Ponorogo juga bakal melakukan langkah preventif agar mencegah penyebaran PMK. Masun mengatakan bahwa langkah preventif ini butuh keterlibatan semua sektor.

Dia menegaskan sapi yang terpapar perlu dilakukan isolasi. Selain itu juga akan dilakukan penyekatan agar sapi dari wilayah luar tidak menularkan PMK ke Ponorogo.

Baca Juga: Lupa Rem Parkir, Mobil Warga Karanganyar Nyemplung di Telaga Ngebel

‘’Per hari ini belum ada instruksi penutupan pasar hewan. Kita lihat keputusan dari pejabat otoritatif yang melakukan,’’ ujarnya.

Masun mengatakan bahwa ada vaksinasi dari proyek nasional layaknya penanganan Covid-19 sebelumnya. Produksi vaksin sedang dilakukan di salah satu lembaga di Surabaya.

Vaksin itu bakal didistribusikan ke wilayah yang terpapar wabah PMK. Pihaknya berharap Ponorogo bisa mendapatkan jatah vaksin tersebut.

‘’Kalau langkah pengobatan dari keswan selama ini berjalan dengan baik. Mayoritas sapi sudah mulai pulih,’’ pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya