Jatim
Sabtu, 17 November 2018 - 02:05 WIB

Warga Trenggalek Gotong-Royong Antisipasi Longsor

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Madiunpos, TRENGGALEK — Memasuki musim penghujan, sejumlah titik di Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, rawan dilanda tanah longsor. Warga bersama aparat TNI/Polri bergotong royong untuk mengantisipasi datangnya bencana.

Salah satunya di lingkungan Desa Karangsoko, Kabupaten Trenggalek. Warga Karangsoko bersama TNI/Polri, Jumat (16/11/2018), bergotong-royong menutup retakan tanah pada tebing bukit untuk mencegah pergerakan tanah susulan yang bisa memicu longsor besar di wilayah tersebut.

Advertisement

“Kerja bakti serentak ini hasil musyawarah bersama warga dengan perangkat setelah ada laporan soal retakan di tebing bukit desa,” kata Winarno, salah satu warga Desa Karangsoko, Kecamatan Trenggalek, Jumat.

Dia mengatakan warga langsung menyebar ke area retakan dan melakukan kegiatan penutupan dengan material tanah di sekitarnya.

Kepala Desa Karangsoko Slamet mengatakan retakan yang terjadi itu memanjang di beberapa titik area tebing sehingga membahayakan mengingat posisinya sangat dekat dengan permukiman penduduk.

Advertisement

Jaraknya retakan kurang dari 200 meter dengan kemiringan mencapai 40-50 derajat diperkirakan potensi luncuran material tanah jika terjadi longsor bisa menghantam puluhan rumah di bawahnya.

“Semoga yang dikhawatirkan tidak sampai terjadi. Sekadar siaga dan antisipasi tetap perlu,” ujar Slamet. Selain menguruk retakan pada tanah, ketika kerja bakti itu, warga yang dibantu berbagai instansi juga membuat saluran air, di atas retakan.

Upaya itu diharapkan bisa mengalirkan air dari atas bukit ke tempat lain, dan tidak langsung merembet ke lokasi retakan.

Advertisement

“Pembuatan saluran air ini telah kami diskusikan dengan pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), sebab berdasarkan pengalaman di daerah lain, air hujan yang menjadi penyebab utama tanah longsor,” katanya.

Menurut Slamet, di bawah area tanah gerak tersebut, sedikitnya terdapat 50 kepala keluarga (KK) terdiri dari 10 KK di area perumahan setempat, dan sisanya 40 KK di luar perumahan.

Sedangkan, untuk bangunan rumahnya ada 100 bangunan yang terdiri dari 60 bangunan di area perumahan, dan 40 bangunan di luar perumahan. 

Silakan KLIK dan LIKE untuk lebih banyak berita Madiun Raya

Advertisement
Kata Kunci :
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif