Jatim
Sabtu, 9 Oktober 2021 - 22:29 WIB

Warga Tinggal di Area Makam Bong Cino, Pemkot Madiun Bangun Rusunawa

Abdul Jalil  /  Imam Yuda Saputra  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Wali Kota Madiun Maidi saat meninjau lokasi Makam Cina yang ada di Jl. Hayam Wuruk, Jumat (8/10/2021). (Istimewa/Pemkot Madiun)

Solopos.com, MADIUN — Pemerintah Kota (Pemkot) Madiun berencana membangun rumah susun sederhana sewa (rusunawa) di area permakaman Tionghoa, atau yang populer disebut Bong Cino di Jl. Hayam Wuruk. Rusunawa tersebut untuk menampung warga yang saat ini masih tinggal di kawasan makam tersebut.

Wali Kota Madiun, Maidi, mengatakan masih ada warga yang bertempat tinggal di area makam Cina. Untuk itu, kawasan makam tersebut akan ditata.

Advertisement

“Sebagian lahannya nanti untuk pembangunan rusunawa,” kata dia, Jumat (8/10/2021).

Baca juga: Wali Kota Madiun Minta Guru PAUD Harus Lebih Kreatif dan Inovatif

Advertisement

Baca juga: Wali Kota Madiun Minta Guru PAUD Harus Lebih Kreatif dan Inovatif

Dia menuturkan pembangunan rusunawa tersebut direncanakan mulai dikerjakan tahun depan. Pemkot pun telah mendata seluruh warga yang masih bertempat tinggal di kawasan permakamanan Tionghoa atau Bong Cino, dan terus melakukan pertemuan.

Dalam hal ini, Pemkot Madiun menyiapkan sejumlah opsi kepada masyarakat atau ahli waris yang keluarganya dimakamkan di Bong Cino. Yaitu dikremasi atau dipindahkan ke tempat lain dengan dibiayai pemerintah. Setelah itu lahan tersebut diserahkan ke pemkot untuk dilakukan penataan ulang.

Advertisement

Wali Kota Madiun menyebut makam di Bong Cino memang memiliki lahan yang cukup luas. Satu makam saja, ukurannya bisa mencapai 15 meter persegi.

“Ini bisa kita tata dengan ukuran makam normal di sisi sana. Nah, sisanya masih luas untuk fasilitas umum,” jelasnya.

Baca juga: Makam Misterius Muncul di Pinggir Jalur Ijen Banyuwangi, Keramat?

Advertisement

Menurutnya, dengan konsep itu tidak akan menghilangkan makam. Sehingga warga masih bisa berziarah di makam anggota keluarganya. Selain itu, di kawasan tersebut juga banyak makam yang terbengkalai atau tidak diurus anggota keluarga.

“Kan lebih bermanfaat jika makam dilakukan penataan dan pembangunan fasilitas umum. Nanti juga kita tambahkan tempat-tempat berjualan. Jadi rumah kita siapkan berserta tempat berjualannya. Dengan begitu, mereka bisa bisa perlahan lepas dari kemiskinan,” terang Maidi.

Pemkot, kata Maidi, juga akan mendata anak-anak warga di sekitar makam yang memasuki usia kuliah. Mereka akan diberi beasiswa mahasiswa yang nilainya Rp9 juta per tahun. Menurutnya, melalui pendidikan diharapkan bisa memutus rantiai kemiskinan di keluarga itu.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif