Solopos.com, BLITAR — Wali Kota Blitar, Santoso, untuk pertama kalinya tampil di publik setelah peristiwa perampokan dan penyekapan yang menimpanya di rumah dinas pada Senin (12/12/2022) dinihari. Santoso pun menceritakan kronologi perampokan dan penyekapan tersebut.
Kepada wartawan, Santoso mengatakan perampokan itu terjadi saat dirinya baru bangun tidur sehingga kondisinya masih antara sadar dan tidak sadar. Pelaku perampokan tiba-tiba masuk ke dalam kamar dan membekap dirinya dan istri.
Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024
Setelah disekap, Wali Kota kemudian disuruh tengkurap dengan mulut serta mata dilakban. Santoso tengkurap menghadap ke arah timur dengan tangan diborgol.
“Antara dalam kondisi sadar dan tidak sadar, tiba-tiba ada tiga orang masuk ke dalam kamar lewat pintu kamar sebelah timur dan langsung menyekap. Saya disuruh tengkurap, mulut di lakban, mata juga begitu. Saya tengkurap menghadap timur dengan tangan di borgol,” jelasnya di Blitar, Selasa (13/12/2022).
Dia mengaku kaget atas peristiwa perampokan itu. Selain dia, istrinya juga disekap oleh pelaku rampok. Istrinya kemudian disuruh berdiri menghadap arah utara.
Baca Juga: Pasca Dirampok, Begini Kondisi Wali Kota Blitar dan Istrinya
Selanjutnya, pelaku meminta dirinya untuk menunjukkan brankas. Saat itu, ia mengaku tidak mempunyai brankas untuk menyimpan uang.
Selama ini, kata dia, tidak pernah menyimpan uang dalam jumlah banyak di dalam rumah.
Para pelaku sempat kesal karena sang Wali Kota tidak segera menunjukkan brankas berisi uang itu. Bahkan, pelaku mengancam akan melukai istrinya jika permintaan tidak dituruti.
Hingga akhirnya, ia meminta agar pelaku membuka almari. Mereka kemudian mengacak-acak isi almari dan membawa uang yang ada. Selain itu, perhiasan milik istrinya juga dibawa seperti kalung serta cincin.
Baca Juga: Polda Jatim Periksa 7 Saksi terkait Perampokan Rumah Wali Kota Blitar
Dirinya juga tidak begitu jelas wajah para pelaku yang merampok itu. Dirinya hanya ingat salah satunya membawa parang sepanjang sekitar 40 sentimeter.
“Saya tengkurap dan dilakban. Sekilas kalau senjata api saya tidak [begitu jelas], yang saya lihat salah satunya bawa parang sekitar 40 sentimeter,” kata dia.
Rumah dinas Wali Kota Blitar Santoso disatroni perampok pada Senin (12/12/2022) dinihari. Dalam kasus itu, pelaku yang diperkirakan berjumlah lima orang masuk ke area rumah dinas dan menyekap tiga Satpol PP Kota Blitar yang bertugas.
Saat kejadian, pelaku juga sempat merusak decoder CCTV. Pelaku membawa kabur uang tunai dan perhiasan senilai sekitar Rp400 juta. Hingga kini, Polda Jatim dengan Polres Blitar Kota masih mengusut kasus tersebut.