SOLOPOS.COM - Petugas memasang garis polisi saat olah TKP di salah satu ruangan Rumah Dinas (Rumdin) Wali Kota Blitar, Jawa Timur, Senin (12/12/2022). Kapolres Blitar Kota AKBP Argo Wiyono dalam keterangannya mengatakan bahwa pelaku sempat menyekap Wali Kota Blitar Santoso beserta istri dan empat orang petugas Satpol PP yang berjaga, dan membawa sejumlah perhiasan serta uang senilai Rp400 juta. ANTARA FOTO/Humas Polres Blitar Kota/rwa

Solopos.com, BLITAR — Satreskrim Polres Blitar Kota hingga kini masih mendalami keterangan para saksi terkait kasus perampokan dan penyekapan Wali Kota Blitar Santoso beserta istri di rumah dinasnya, Senin (12/12/2022) lalu. Keterangan para saksi ini dianggap penting untuk pengungkapan kasus.

“Pasti segera kami lakukan pendalaman dan tentunya bisa kami sampaikan tahapan yang lebih lagi. Misalnya, pelaku bisa diketahui dari hasil monitoring atau CCTV atau dari hasil tim Inafis dari sidik jari,” kata Kapolres Blitar Kota, AKBP Argowiyono, Rabu (14/12/2022).

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Dia menuturkan saat ini penyelidikan masih terus dilakukan guna menemukan titik terang dari kasus ini. Tujuh orang saksi telah diperiksa. Jumlah saksi yang diperiksa itu juga bisa bertambah.

“Kalau informasi tentunya ada beberapa penyampaian dari saksi-saksi kami dalami. Tentunya ada tambahan informasi jadi bahan untuk pendalaman investigasi. Saat ini ada tujuh saksi yang kami BAP dan ada tambahan. Mungkin informasi yang disampaikan dapat membantu memperjelas kaitannya dengan kejadian pencurian dengan kekerasan itu,” kata dia.

Mengenai adanya rumor asisten rumah tangga yang dikeluarkan dari rumah dinas sebelum kejadian pencurian disertai dengan kekerasan itu, lanjut dia, pihak kepolisian masih didalami.

Baca Juga: Wali Kota Blitar Ungkap Kronologi Perampokan & Penyekapan di Rumah Dinasnya

“Tentunya ada yang datang dan silih berganti, ada ART, driver dan sebagainya. Tentunya semua tergantung dari Pak Wali Kota selaku pengguna. Kalau dikeluarkan belum tentu juga ada kaitannya dengan kejadian tersebut,” tutur dia.

Ia juga mohon dukungan agar kasus pencurian dengan kekerasan di rumah dinas Wali Kota Blitar itu bisa segera terungkap.

“Semua sedang berproses, kami mohon dukungan mudah-mudahan dalam waktu tidak terlalu lama dapat kita buka atau ada titik terang dari kasus ini,” jelasnya.

Baca Juga: Capai 1,1 Juta Ton, Produksi Gula Jawa Timur Tertinggi Nasional

Kasus pencurian dengan kekerasan terjadi di rumah dinas Wali Kota Blitar, Senin (12/12/2022). Tiga orang anggota Satpol PP Kota Blitar disekap pelaku. Selain itu, Wali Kota Blitar Santoso dan istri tidak luput dari aksi penyekapan itu. Dalam kasus itu, pelaku membawa kabur uang tunai sebanyak Rp400 juta serta perhiasan milik istri Wali Kota Blitar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya