SOLOPOS.COM - Rapat koordinasi evaluasi pelaksaan program PKH dan BPNT di Kabupaten Sampang, Jawa Timur (FOTO ANTARA/HO-Kominfo Sampang)

Solopos.com, SAMPANG — Dugaan penyimpangan penyaluran bantuan sosial terjadi di Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur. Ada beberapa modus yang dilakukan dalam penyimpangan penyaluran bansos tersebut.

Temuan penyimpangan dalam pendistribusian pencairan bantuan sosial itu diungkap oleh salah satu lembaga swadaya masyarakat Madura Development Watch (MDW) Koordinator Daerah Sampang.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Salah satunya, modus penyimpangan itu seperti buku rekening dan kartu ATM dari BRI tidak disalurkan kepada keluarga penerima manfaat (KPM) maupun agen Brilink BRI dan ada yang sengaja mencairkan bantuan tanpa sepengetahuan KPM.

Selain itu, MDW juga menemukan ada KPM penerima PKH baru yang sebelumnya tidak pernah menerima buku tabungan rekening dan ATM diminta oleh pihak BRI untuk membuat surat kehilangan.

“Logikanya kalau kita buat surat kehilangan itu berarti pernah menerima dan hilang, tapi faktanya KPM ini belum pernah terima buku tabungan dan ATM kenapa tiba-tiba suruh buat surat kehilangan, lalu kemana dan siapa yang menerima,” kata Ketua MDW Korda Sampang Farida saat dialog dengan mitra penyalur bansos setempat, Jumat (19/5/2023).

Dia menyebut temuan kasus dugaan penyimpangan bansos yang disalurkan pemerintah melalui BRI ini bukan hanya terjadi di satu kecamatan saja. Namun, hampir terjadi di beberapa kecamatan dan desa.

“Kami berkepentingan mendukung program baik pemerintah dalam upaya membantu kesejahteraan masyarakat miskin dan kurang mampu di kabupaten ini. Tapi, tolong jangan biarkan apabila ada oknum yang nakal yang justru memanfaatkan hak rakyat miskin seperti ini,” katanya.

Selain temuan adanya dugaan penyimpangan pencairan pada program keluarga harapan, MDW juga menemukan adanya dugaan penyimpangan pada program bantuan pangan non-tunai dan kasus itu juga telah dilaporkan ke Dinas Sosial Pemkab Sampang.

Sementara itu, jumlah keluarga miskin dan kurang mampu penerima bantuan program keluarga harapan di kabupaten ini sebanyak 73.595 keluarga. Sedangkan penerima program bantuan pangan non-tunai sebanyak 9.000 KPM tersebar di 140 desa/kelurahan di 14 kecamatan se-Kabupaten Sampang.

Terkait temuan dugaan penyimpangan penyaluran bansos tersebut, Kepala Pimpinan Cabang BRI Sampang, Rahmat Salim, mengatakan pihaknya akan menyelidiki kasus ini secara tuntas.

“Kami meminta waktu pemkab dan masyarakat penerima bantuan untuk menyelidiki kasus ini secara tuntas, menelusuri fakta yang terjadi di lapangan, berdasarkan temuan sejumlah pegiat lembaga swadaya masyarakat di Kabupaten Sampang ini,” kata Rahmat Salim, Jumat (19/5/2023).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya