SOLOPOS.COM - Petugas sedang memeriksa kondisi lahan pertanian yang terimbas keringnya Waduk Pondok, Jumat (22/9/2023). (Solopos.com/Yoga Adhitama).

Solopos.com, NGAWI — Para petani di Desa Sambiroto, Kecamatan Padas, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, mulai gundah akibat mengeringnya debit air di Waduk Pondok. Sebab, dua hari kedepan lahan pertaniannya terancam tak bisa dialiri air.

Kepala Desa Sambiroto, Sri Mulyono, mengatakan pihaknya telah menerima keluhan para petani terkait kondisi air sudah sejak dua pekan terakhir. Para petani telah melihat kondisi waduk dan memprediksi sendiri akan ancaman kekeringan pada lahan pertanian miliknya.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

“Para petani dan buruh tani sudah mulai resah sejak dua minggu [pekan] yang lalu,” kata Sri Mulyono saat ditemui di rumahnya, Jumat (22/9/2023).

Sri Mulyono atau yang lebih akrab disapa Mbah Yoni tersebut menambahkan saat ini di Desa Sambiroto terdapat sekitar 200 hektare lahan pertanian yang menggantungkan perairan dari Waduk Pondok. Selain itu, di desa tersebut hanya terdapat lima unit sumur sibel, hal itu dinilai tidak akan mampu mengaliri 200 hektare lahan pertanian tersebut.

“Saat ini di Sambiroto ada lima sibel milik desa, kalau air dari waduk tidak mengalir sekitar 130 hektare lahan padi akan mengering,” ujarnya.

Terpisah, Ketua Gabungan Hipa Daerah Irigasi Waduk Pondok Suji membenarkan kondisi tersebut. Menurutnya Desa Sambiroto termasuk dalam Jaringan Irigasi (JI) Waduk Pondok Sambiroto Kanan. Jaringan Irigasi tersebut mengaliri 516 hektare lahan pertanian.

“Waduk ini ada 5 jaringan irigasi, ini masuk jaringan irigasi Sambiroto kanan dan mengaliri 516 hektare lahan pertanian, ” ujarnya.

Suji menambahkan saat ini Waduk Pondok menjadi jantung utama untuk mengaliri 3.450 hektare lahan pertanian di 22 desa di 4 kecamatan di Kabupaten Ngawi. Namun kondisi jaringan tersebut juga sudah mengalami kerusakan, akibatnya air hanya dapat mengalir ke sekitar 2.831 hektare sawah-sawah petani.

“Kalau bakunya Daerah irigasi Waduk Pondok seluas 3.450, tapi tidak semuanya dapat terairi karena salurannya sudah banyak yang rusak,” kata suji.

Sementara itu, kondisi tanaman padi milik petani di Desa Sambiroto sudah mulai menguning. Sebab sudah tidak dialiri air semenjak seminggu terakhir.

Dikhawatirkan jika tidak ditangani, para petani akan mengalami gagal panen besar-besaran. Pasalnya dalam 3.450 hektar dapat menghasilkan 27.600 Ton padi. Tentu hal itu berdampak pada nama besar yang disematkan untuk Kabupaten Ngawi sebagai daerah yang digadang sebagai lumbung padi nasional ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya