SOLOPOS.COM - Kondisi Pasar Besar Madiun, Selasa (18/10/2016). (Abdul Jalil/JIBI/Madiunpos.com)

Solopos.com, MADIUN – Sebanyak 250 kios di Pasar Besar Madiun tak berpenghuni bakal ditertibkan Pemerintah Kota Madiun. Bahkan ada sejumlah kios yang sudah 13 tahun tidak dimanfaatkan untuk tempat berjualan.

Kepala Dinas Perdagangan Kota Madiun, Ansar Rasidi, mengatakan permasalahan kios tak berpenghuni di Pasar Besar Madiun ini sudah lama terjadi. Sebagian besar kios tersebut tidak digunakan untuk berjualan selama lima hingga 13 tahun.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

“Untuk itu, kami akan melakukan pendataan terlebih dahulu untuk memastikan mereka sudah tidak berjualan,” kata dia, Selasa (1/3/2022).

Baca juga: Mimpi Pedagang Pasar Besar Madiun Jadi Pusat Konveksi Terbesar di Jatim

Ansar menyampaikan kepemilikan terhadap ratusan kios tersebut bakal dicabut terlebih dahulu. Namun, pemkot masih memberikan kesempatan kepada penyewa kios tersebut untuk berjualan dengan lebih dulu melakukan pendaftaran ulang.

“Secara prinsip, mereka harus sudah dicabut [kepemilikan kios]. Karena mereka sudah bertahun-tahun tidak memanfaatkan tempat itu untuk berjualan,” ujarnya.

Setelah kepemilikan kios tersebut dicabut, lanjut dia, pemkot membuka kesempatan bagi warga Kota Madiun yang ingin berjualan di Pasar Besar.

Sebagian besar kios yang bertahun-tahun tidak dimanfaatkan itu berada di lantai II pasar atau blok pusat konveksi. Menurutnya, gara-gara banyak kios yang tidak digunakan untuk berjualan berakibat sepinya pasar lantai II tersebut.

“Kalau jualannya betul-betul, pasti sirkulasi barang dan jasanya itu jalan. [kios tutup] ini salah satu yang mengakibatkan pasar mati,” kata dia.

Baca juga: Harga Komoditas di Pasar Besar Madiun Naik Jelang Ramadan

Ansar menyebut selain banyaknya kios yang tidak beroperasi, pusat konveksi di Pasar Besar Madiun tidak diminati masyarakat karena harganya mahal-mahal. Sehingga, masyarakat enggan untuk berbelanja pakaian di pusat konveksi itu.

“Faktor utama ya harga. Kalau kondisi pasarnya sebenarnya standar. Secara fisik juga ada eskalator,” ujar Ansar.

Untuk menghidupkan kembali pusat konveksi di Pasar Besar Madiun, Pemkot bakal bekerja sama dengan Pasar Tanah Abang dalam penyediaan barang-barang konveksi. Dengan kerja sama itu, diharapkan barang dagangan bisa dijual dengan harga yang bersaing.

“Pasar konveksi kita akan kita koneksikan dengan Pasar Tanah Abang. Nanti ambil barangnya di Tanah Abang, sehingga harganya bisa lebih murah. Kalau lebih murah pasti Pasar Besar akan diminati. Ini nanti akan menggairahkan di lantai dua,” terang dia.

Rencana, Pemkot Madiun bakal membawa 30 pedagang konveksi Pasar Besar ke Pasar Tanah Abang, Jakarta. Di sana, para pedagang ini akan belajar mengenai pemilihan barang dan mencari barang dengan harga yang bersaing.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya