SOLOPOS.COM - Salah satu peternak sapi di Desa Wagir Kidul, Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo rutin membersihkan kandang setiap hari Selasa (14/6/2022) (Istimewa/Ega)

Solopos.com, PONOROGO — Wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) meresahkan para peternak sapi di Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur. Untuk menjaga kesehatan, para peternak di Ponorogo punya cara tersendiri supaya hewan ternaknya tidak mudah terserang penyakit.

Seperti yang dilakukan Danang Saputro, peternak asal Desa Wagir Kidul, Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo, yang memberikan jamu tambahan agar sapi tidak mudah sakit.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

”Saya mengikuti anjuran dinas sejak awal ada instruksi untuk menghindari virus PMK,” kata Danang saat ditemui di kandangnya Selasa (14/6/2022).

Kiat untuk menghindari virus tersebut di antaranya memberikan jamu tradisional dan tambahan vitamin khusus. Ditanya soal jamu, Danang menyebut biasanya hanya memberikan konsentrat biasa. Namun, sekarang dia mulai memberikan larutan gula merah secara rutin.

Baca Juga: Keren! Pelajar Ponorogo Ini Diterima di Tiga Kampus Luar Negeri

”Kalau tidak ada gula merah biasanya saya pakai gula putih. Cara pemberian sama, dicairkan dulu,” terangnya.

Selain memberikan cairan gula, setiap dua pekan sekali sapi-sapi di kandanganya juga diberi telor bebek. Namun, jika dia kesulitan mendapatkan telor bebek, alternatifnya diganti dengan telor ayam.

”Tujuannya untuk meningkatkan nafsu makan dan menambah nutrisi pada sapi,” jelasnya.

Penjelasan ilmiah dari Danang, di dalam perut sapi itu ada mikroba baik yang harus dijaga agar tetap sehat. Dengan pemberian gula dan telor itu bisa memperkaya mikroba dan meningkatkan nafsu makan sapi.

Baca Juga: Meresahkan! Rekaman Berisi Penculikan Anak Bikin Geger Warga Ponorogo

”Kalau nafsu makannya terjaga kan sapi bisa sehat dan terhindar dari penyakit,” ujarnya.

Selain pemberian nutrisi, Danang juga rutin membersihkan kandangnya setiap hari, yakni setiap pagi dan sore. Namun, dia juga secara khusus menyemprot sapi dengan campuran disinfektan dan sitrun. Kedua bahan itu dicampur dengan garam.

”Pembersihan kandang juga pakai sabun dan kaporit setiap dua minggu sekali,” ungkapnya.

Baca Juga: Dihapus 2023, Bagaimana Nasib Ribuan Tenaga Honorer di Ponorogo?

Nah, untuk pencegahan penyebaran PMK, Danang memperketat bio security di kandangnya. Tidak sembarang orang bisa asal masuk dan dibatasi hanya pemiliknya saja. Jika memang ada peternak lain yang ingin masuk, diharapkan mengganti pakaian jika sebelumnya sempat masuk kandang lain.

”Prokesnya seperti waktu Covid, pakai masker dan disinfektan,” ucapnya.

Meskipun sudah menjaga secara ketat, Danang mengaku tetap waspada terhadap PMK. Sebab, dia saat ini sedang melayani pembelian hewan kurban dari sapi-sapi di kandangnya. Maka, dia sengaja berkoordinasi dengan para peternak agar menjaga lalu lintas sapi.

”Karena Ponorogo sudah terkenal dengan budidaya sapi dan pembibitannya, jadi harus tetap dijaga perputaran ekonominya,” kata Danang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya