Jatim
Senin, 13 April 2020 - 17:00 WIB

Viral Penolakan Jenazah Corona di Pasuruan, Ini Klarifikasi Plt Wali Kota

Newswire  /  Ahmad Baihaqi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi virus corona atau Covid-19 (Freepik)

Solopos.com, PASURUAN - Sebuah video penolakan jenazah corona beredar di media sosial. Kabarnya, insiden itu terjadi di Pasuruan. Pemkot Pasuruan pun membuat klarifikasi dan memastikan masalah tersebut telah selesai.

Seperti dikutip dari detik.com, Senin (13/4/2020), pasien positif corona yang meninggal dunia itu sebanarnya warga DKI Jakarta. Dia merupakan laki-laki 64 tahun namun memiliki istri siri di Kecamatan Gadingrejo, Kota Pasuruan. Pasien corona tersebut meninggal dalam perawatan di RSUD Bangil Pasuruan, Jumat (10/4/2020) pukul 12.30 WIB.

Advertisement

Update Corona Indonesia 13 April 2020: Positif Tembus 4.557 Orang, 380 Sembuh, 399 Meninggal

Dia kemudian dimakamkan pada pukul 19.30 WIB. Usai pemakaman, sekelompok warga mendatangi TPU Gadingrejo. Mereka menuntut agar kuburan dibongkar. Video penolakan warga terhadap pemakaman jenazah corona itu pun viral di media sosial.

Advertisement

Dia kemudian dimakamkan pada pukul 19.30 WIB. Usai pemakaman, sekelompok warga mendatangi TPU Gadingrejo. Mereka menuntut agar kuburan dibongkar. Video penolakan warga terhadap pemakaman jenazah corona itu pun viral di media sosial.

Video pertama berdurasi 29 detik menampilkan sejumlah warga mendatangi sebuah lokasi yang diduga tempat pemakaman jenazah. Warga berteriak agar makam di bongkar. Video diambil dalam suasana gelap malam.

"Bongkar! Bongkar! Bongkar!" teriak warga dalam video tersebut.

Advertisement

Plt Wali Kota Pasuruan Raharto Teno Prasetyo mengakui adanya insiden penolakan pemakaman jenazah corona tersebut. Ia mengatakan peristiwa itu terjadi di TPU Gadingrejo. "Benar itu. Alhamdulillah sekarang sudah tidak ada masalah," kata Teno seperti dilansir detik.com, Senin (13/4/2020).

"Saya malam itu langsung datang menenangkan warga bersama Pak Dandim. Warga kita kasih pemahaman bahwa penguburan itu sesuai protap dan aman," kata Teno.

Pemuda Delanggu Klaten Bikin Dapur Umum, Bagikan Nasi Bungkus Gratis ke Warga Miskin

Advertisement

Ada Provokasi

Teno mengatakan, peristiwa itu terjadi karena ada beberapa orang yang melakukan provokasi. Setelah diberikan sosialisasi bahwa pemakaman sudah dilakukan sesuai protap dan dipastikan tidak akan menularkan virus, warga akhirnya menerima.

"Itu ada yang memprovokasi. Saya sampaikan bagaimana jika itu terjadi pada keluarga mereka. Kita ketuk rasa kemanusiaan warga. Akhirnya warga menerima dan sekarang nggak ada masalah," terangnya.

Jumlah Kunjungan Menurun, Posko Kesehatan Covid-19 RSUD Moewardi Hanya Buka 6 Jam Sehari

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif