SOLOPOS.COM - Tangkapan layar video yang memperlihatkan dua bus TNI AL menerobos perlintasan kereta api di Malang. (Twitter @sahabat_kereta)

Solopos.com, SURABAYA — Dua unit bus milik TNI Angkatan Laut menerobos perlintasan kereta api di Jalan Kolonel Sugiono, Malang, Jawa Timur. Saat menerobos perlintasan itu, posisinya akan ada kereta api yang melintas dan palang juga sudah turun.

Aksi bus milik TNI AL menerobos perlintasan kereta api di Malang itu pun viral di media sosial. Video itu diunggah akun @sahabat_kereta di Twitter pada Kamis (4/5/2023) pukul 18.11 WIB.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Unggahan ini viral di media sosial dan hingga Jumat (5/5/2023) sudah ditonton lebih dari 2 juta kali.

Detik-detik 2 unit bus TNI AL menerobos perlintasan kereta api di Jalan Kolonel Sugiono, Malang, Pos PJL 78 dekat Stasiun Malang Kotalama. Mengimbau seluruh pengguna jalan raya sesuai UU 23 tentang Perkeretaapian wajib mendahului perjalanan kereta api. Utamakan keselamatan,” tulis admin akun tersebut.

Atas video viral itu, Kadispen Lantamal V Surabaya, Letkol Laut (KH) Agus Setiawan membenarkan bahwa dua unit bus TNI AL yang menerobos perlintasan kereta api atau PJL 78 di Jl. Kolonel Sugiono, Malang, merupakan milik jawatannya.

“Bus tersebut memang milik Angkatan Laut. Mengangkut sekitar 40 calon siswa dari Bandara Juanda ke Lapetal [Lembaga Penyediaan Tenaga TNI AL] Malang,” kata Agus di Mako Lantamal V Surabaya, Jumat.

Dia menjelaskan bus tersebut berangkat dari Mako Lantamal V Surabaya sekitar pukul 15.00 WIB menuju Bandara Juanda menjemput calon siswa.

Puluhan calon siswa tersebut kemudian dibawa ke Lapetal Malang melalui jalur tol. Setibanya di PJL 78, bus berhenti lantaran ada kereta milik Pertamina melintas.

Setelah kereta milik Pertamina melintas, dua unit bus milik Lantamal V Surabaya tersebut kemudian melintasi jalur kereta api mengikuti sepeda motor yang ada di depannya.

Menurut dia, kebetulan dari sisi timur atau dari arah datangnya bus, tidak ada palang perlintasan kereta api. Palang perlintasan hanya terdapat di sisi barat rel, atau seberang dari arah datangnya bus.

“Kebetulan di lintasan itu tidak ada palang pintunya. Setelah kereta Pertamina lewat sepeda motor maju, bus ikut maju. Ternyata setelah kereta Pertamina lewat, ada kereta lokomotif yang juga lewat,” ujarnya.

Ia menjelaskan bahwa kedua prajurit yang menjadi sopir tersebut mengaku tidak ada unsur kesengajaan dalam peristiwa tersebut. Keduanya juga tidak menguasai medan di Malang. Ditambah lagi, palang perlintasan kereta di sana tidak lengkap.

“Kami meminta PT KAI melengkapi palang pintu kereta api di sana,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya