SOLOPOS.COM - Rezha Cristianto, siswa SLB Dharma Wanita Kota Madiun jalani ujian sekolah seorang diri. (JIBI/Solopos/Aries Susanto)
Ujian SD yang berlangsung Senin (18/5/2015) cukup haru. Seorang siswa SD dengan tenang menjalani ujian sekolah seorang diri tanpa teman.
Madiunpos.com, KOTA MADIUN – Sebuah kabar cukup mengharukan datang dari sekolah luar biasa (SLB) Dharma Wanita Kota Madiun. Di sekolah tersebut, seorang siswa bernama Rezha Cristianto, menjalani ujian sekolahseorang diri. Di dalam ruangan kelas, Rezha mengerjakan soal ujian sekolah dengan pengawasan dua orang guru pembimbing.
“Reza nampaknya kesulitan dengan soal-soal yang panjang. Dia mengaku susah untuk memahaminya,” ujar Purwanto, salah satu pengawas Ujian SD saat ditemui Madiun Pos seusai bertugas mengawasi ujian, Senin (18/5/2015).
Reza adalah satu di antara 78 siswa yang mengalami keterbatasan fisik di SLB Dharma Wanita, mulai tingkat TK sampai dengan SMA. Namun, dia adalah satu-satunya siswa yang duduk di bangku kelas VI SD. Praktis, hanya anak yang mengalami gangguan pendengaran ini menjadi satu-satunya siswa yang mengikuti ujian tersebut.
Pantauan Madiun Pos, Reza mengerjakan ujian diawasi dengan dua orang guru pengawas, yakni Purwanto dan Saiful Huda. Dua guru inilah yang membantu Reza menjelaskan soal-soal selama ujian pelajaran Bahasa Indonesia sebanyak 50 soal itu. Tentu saja, semua dengan memakai bahasa isyarat.
Selama dua hari ke depan, Reza juga akan didampingi guru yang sama untuk mengerjakan ujian sekolah. Siswa asal Kecamatan Manguharjo ini akan mengerjakan soal-soal ujian pelajaran matematika dan ilmu pengetahuan alam (IPA).
“Ujian untuk SD kan tak menjadi penentu kelulusan 100%. Masih banyak pertimbangan lainnya untuk menentukan kelulusan siswa SD,” sambung Purwanto.