Jatim
Rabu, 3 Agustus 2022 - 17:42 WIB

Tuntut Kenaikan Harga, Petani Tebu di Situbondo Gelar Unjuk Rasa

Newswire  /  Abdul Jalil  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Unjuk rasa petani di lapangan PG Assembagoes Situbondo, Rabu (3/8/2022) (ANTARA/Novi H)

Solopos.com, SITUBONDO — Seratusan orang petani tebu yang tergabung dalam Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) PG Assembagoes Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, melakukan aksi unjuk rasa, Rabu (3/8/2022). Para petani tebu ini menuntut adanya kenaikan harga tebu yang awalnya Rp64.000 menjadi Rp70.000 per kuintal.

Koordinator aksi unjuk rasa ini, Samsul Arifin, mengatakan harga tebu di PG Assembagoes saat ini masih bertahan di harga Rp64.000 per kuintal. Harga ini sama seperti harga tebu di PG Panji yang belum revitalisasi.

Advertisement

“Semestinya PG Assembagoes yang sudah direvitalisasi, rendemen atau potensi tebu lebih bagus dibandingkan PG Panji. Tapi ternyata harganya masih berlaku sama,” katanya kepada wartawan di sela aksi di Lapangan PG Assembagoes.

Selain itu, petani tebu dari Kecamatan Asembagus, Jangkar, dan Banyuputih ini juga meminta kelancaran pembayaran sistem pembelian tebu (SPT), dan tidak menunggak hingga beberapa pekan seperti yang terjadi saat ini.

Advertisement

Selain itu, petani tebu dari Kecamatan Asembagus, Jangkar, dan Banyuputih ini juga meminta kelancaran pembayaran sistem pembelian tebu (SPT), dan tidak menunggak hingga beberapa pekan seperti yang terjadi saat ini.

Baca Juga: Realisasi Pendapatan Jatim Tertinggi Nasional, Gubernur: Alhamdulillah

“Satu lagi yang perlu menjadi perhatian pembayaran sistem pembelian tebu (SPT) karena sekarang sudah 4 minggu tebu kami belum dibayar oleh PG,” ucapnya.

Advertisement

“Pabrik Gula Assembagoes masih dalam proses penyelesaian proyek. Jadi belum bisa maksimal, masih sampai 4.000 ton tebu per hari,” ucapnya.

Menurut Sugondo, manajemen PG Assembagoes belum bisa memenuhi aspirasi petani yang menuntut kenaikan harga tebu menjadi Rp70.000 per kuintal  dari harga tebu saat ini Rp64.0000 per kuintal.

Baca Juga: Bangkai Paus yang Terdampar di Peraiaran Banyuwangi Bakal Diautopsi

Advertisement

“Kami hanya mampu menaikkan Rp1.000 per kuintal, karena terjadi penurunan rendemen dan kondisi pasar cukup berat. Kami mohon maaf jika naik hingga Rp70.000 per kuintal,  pertimbangan kami dengan melihat potensi tebu yang ada, kami hanya bisa menaikkan Rp500 hingga Rp1.000 per kuintal. Jadi, Rp65 ribu tawaran kami,” ujarnya.

Sugondo berjanji sistem pembayaran tebu lancar, tidak terlambat seperti sekarang ini. Bahkan, ia mengaku sudah bersurat kepada Direktur PTPN XI agar PG Assembagoes mendapatkan perhatian khusus terkait SPT.

“Kami langsung membuat surat khusus ke direksi, agar PG Assembagoes mendapatkan perhatian khusus terkait kelancaran pembayaran tebu,” tuturnya.

Advertisement

Aksi unjuk rasa petani tebu menyampaikan aspirasinya menuntut kenaikan harga beli PG Assembagoes mendapatkan pengamanan ketat dari aparat kepolisian.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif