Jatim
Kamis, 28 Maret 2019 - 14:05 WIB

Tulungagung Kaji Pembangunan Museum Peradaban, Apa Saja Isinya?

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Madiunpos.com, TULUNGAGUNG — Wisata di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, akan semakin lengkap dengan pembangunan museum peradaban yang kini tengah dikaji oleh Pemerintah Kabupaten (pemkab) setempat.

Museum itu akan  bercerita tentang evolusi peradaban manusia daerah itu sejak zaman batu hingga memasuki era revolusi industri 4.0 saat ini.

Advertisement

“Kami sedang siapkan kajiannya. Karena sejarah peradaban manusia di Tulungagung itu kan lengkap sekali ya,” kata Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Tulungagung Suharto di Tulungagung, Rabu (27/3/2019).

Dia menjelaskan di Tulungagung ada peninggalan mulai zaman prasejarah dimana orang hidup masih berburu, zaman orang asli Tulungagung mulai mengenal bercocok tanam, zaman industri, hingga saat ini orang hidup di era teknologi informasi

Advertisement

Dia menjelaskan di Tulungagung ada peninggalan mulai zaman prasejarah dimana orang hidup masih berburu, zaman orang asli Tulungagung mulai mengenal bercocok tanam, zaman industri, hingga saat ini orang hidup di era teknologi informasi

Museum peradaban dimaksud Suharto sedianya akan mulai dibangun pada 2020.

Momentum itu diselaraskan dengan target Pemkab Tulungagung dalam mengupayakan kawasan selatan daerah itu sebagai taman bumi (geopark) nasional.

Advertisement

Dia menambahkan Bbesaran anggaran yang akan dialokasikan belum ditentukan karena menunggu kajian sejarah dan rencana teknis dimatangkan.

Dalam konsep pembangunan sektor budaya dan pariwisata yang dirancang Bappeda Tulungagung, pembangunan museum peradaban diharapkan menjadi jendela sejarah dan kebudayaan di Tulungagung.

Sebab di museum ini nantinya, wisatawan, warga, siswa dan kalangan terpelajar lain serta pecinta sejarah bisa mengetahui evolusi manusia purba asli Tulungagung yang ditandai dengan keberadaan Homo Wajakensis pada zaman batu (pleistosen), sekitar 40.000 sebelum Masehi, hingga zaman modern sekarang.

Advertisement

“Ini nanti sekaligus untuk menunjang pariwisata Tulungagung. Agar wisatawan nanti datang di Tulungagung mau tinggal lama. Betah. Mereka juga tidak perlu lagi menginap di kota lain seperti Blitar, Trenggalek maupun Kediri, tapi cukup di Tulungagung karena fasilitas wisata dan budaya lengkap,” ujarnya.

Museum Wajakensis di selatan Kota Tulungagung, di wilayah Kecamatan Boyolangu yang sudah ada, ujar Suharto, akan diintegrasikan dengan museum peradaban ini.

Langkah itu menjadi pertimbangan tim peneliti dan persiapan pembangunan museum peradaban orang Tulungagung guna mencegah terjadinya tumpang-tindih manfaat dan fungsi museum sebagai wisata edukasi sejarah.

Advertisement

Advertisement
Kata Kunci :
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif