Jatim
Kamis, 4 Juli 2019 - 02:05 WIB

Transportasi, Komunikasi, dan Keuangan Picu Inflasi Kota Madiun

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Madiunpos.com, MADIUN — Kota Madiun, Jawa Timur, pada Juni 2019 mengalami inflasi dengan laju sebesar 0,22 persen yang didorong oleh kelompok pengeluaran transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Madiun Umar Sjaifudin mengatakan kelompok pengeluaran transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan telah menyumbang inflasi hingga sebesar 1,30 persen.

Advertisement

“Inflasi Kota Madiun pada bulan Juni yang mencapai 0,22 persen dipengaruhi paling banyak oleh angkutan antarkota. Hal itu karena bulan Juni ada momentum Ramadan dan Lebaran 2019 yang diwarnai dengan kegiatan mudik dan balik,” ujar Sjaifudin di Madiun, Selasa (2/7/2019).

Menurut Umar Sjaifudin, faktor yang mendorong terjadinya inflasi pada angkutan antarkota adalah kenaikan tarif kereta api, bus, dan kendaraan angkutan lainnya. Termasuk juga jasa rental atau carter mobil.

Dia menambahkan komoditas lain yang juga signifikan menyumbang inflasi di antaranya adalah kenaikan harga pada kelapa, satai, tarif kereta api, daging sapi, dan emas perhiasan. Kemudian buah pir, kacang panjang, dan kue kering berminyak.

Advertisement

Sedangkan komoditas penekan inflasi, di antaranya akibat menurunnya harga daging ayam ras, bawang putih, bawang merah, semangka, pisang, telur ayam ras, minyak goreng, dan pepaya.

Kepala Seksi Statistik Distribusi BPS Kota Madiun Bobby Eko Heru Mulyadi mengatakan untuk bulan Juli ada beberapa hal yang perlu diwaspadai karena berpotensi menyumbang inflasi. Di antaranya adalah biaya masuk sekolah anak dan keperluan sekolah untuk tahun ajaran baru.

“Puncak dari inflasi itu biasanya sebelum lebaran. Harapan kami sudah terlewati di bulan Mei kemarin. Di bulan Juli, hal yang berpotensi menyumbang inflasi adalah kelompok sandang yang berkaitan dengan seragam dan biaya sekolah lainnya yang berhubungan dengan keperluan tahun ajaran baru sekolah,” kata Bobby.

Advertisement

Data BPS mencatat, dari delapan kota penghitung inflasi nasional di Jatim, enam kota/kabupaten mengalami inflasi dan dua daerah deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Probolinggo sebesar 0,48 persen, Banyuwangi 0,36 persen, Madiun 0,22 persen, dan Surabaya 0,21 persen.

Sedangkan deflasi di Jawa Timur terjadi di Kabupaten Jember, sebesar 0,16 persen dan Kota Malang sebesar 0,17 persen.

Silakan KLIK dan LIKE untuk lebih banyak berita Madiun Raya

Advertisement
Kata Kunci :
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif