SOLOPOS.COM - Suporter Arema FC (Aremania) Bagas Satria menunjukkan foto rontgent kakinya yang patah akibat menjadi salah satu korban di Tragedi Kanjuruhan di Kedungkandang, Malang, Jawa Timur, Rabu (12/10/2022). Bagas adalah salah satu dari 737 korban luka yang saat terjadinya tragedi Kanjuruhan berada di tribun 12 dan terkena gas air mata serta terdesak penonton lain. ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto/wsj.

Solopos.com, MALANG — Sebanyak 754 orang menjadi korban dalam tragedi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Sampai saat ini ada belasan korban yang masih menjalani perawatan di rumah sakit.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Malang, Wijanto Wijoyo, mengatakan bahwa total ada 754 orang yang menjadi korban tragedi Kanjuruhan. Dari ratusan korban itu, 132 orang meninggal dunia, 596 orang mengalami luka ringan dan sedang, serta 26 orang mengalami luka berat.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Dia menjelaskan untuk korban yang mengalami luka ringan hingga sedang memang ada sedikit perubahan data. Hal ini karena masih banyak korban yang baru berobat ke sejumlah rumah sakit yang ada di Kabupaten Malang dan Kota Malang.

Menurutnya, banyak korban yang setelah sepekan pascakejadian tersebut masih mengeluhkan kondisi kesehatan mereka, sehingga mereka kembali berobat ke rumah sakit. Data untuk korban luka ringan hingga sedang emmang sedikit bervariasi.

Baca Juga: Renovasi Stadion Kanjuruhan, Pemkab Malang Ajukan Anggaran Rp580 Miliar

“Ada yang sudah pulang, kemudian satu minggu [pekan] atau kurang, kembali ke rumah sakit,” kata dia, Kamis (13/10/2022).

Wijanto menuturkan untuk korban yang masih menjalani rawat inap tercatat ada sebanyak 12 orang. Sembilan orang di antaranya dirawat di RSUD Saiful Anwar Kota Malang.

“Sementara ada tiga pasien di RSUD Kanjuruhan. Untuk yang rawat inap di RSUD Kanjuruhan, ada satu orang yang sudah lepas ventilator,” jelasnya.

Sementara itu, Kabid Dokkes Polda Jatim, Kombes Pol Erwinn Zainul Hakim, menjelaskan terkait adanya rencana autopsi korban tragedi Kanjuruhan, saat ini ada dua keluarga yang meminta proses autopsi.

Baca Juga: Pemuda Madiun Luncurkan Buku Banteng Terakhir Kesultanan Yogyakarta, Ini Isinya

“Kami dapat informasi, ada dua keluarga yang akan melaksanakan autopsi,” jelasnya.

Rencananya, proses autopsi tersebut akan dilaksanakan pada pekan depan dan dilakukan oleh Perhimpunan Dokter Forensik Indonesia (PDFI). Autopsi akan langsung dilakukan di tempat korban dimakamkan.

“Pelaksananya adalah dokter-dokter yang ditunjuk oleh PDFI. Proses dilakukan dengan ekshumasi, jenazah di tempat langsung dilakukan pemeriksaan,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya