SOLOPOS.COM - Presiden Joko Widodo (kiri) disaksikan Wakil Presiden Ma'ruf Amin (kanan) memukul bedug digital saat membuka Puncak Resepsi Harlah 1 Abad NU di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Jawa Timur, Selasa (7/2/2023). (Biro Pers Setpres/Muchlis Jr)
Solopos.com, SIDOARJO — Puncak peringatan Seabad Nahdlatul Ulama (NU) yang digelar di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Jawa Timur, Selasa (7/2/2023) sukses digelar. Namun, setelah gelaran bersejarah itu rampung, ternyata ada lima beduk yang hilang.
Wakil Ketua Panitia Seabad NU, Rahmat Hidayat Pulungan, mengatakan dalam kegiatan Seabad NU kemarin, ada sembilan unit beduk yang digunakan untuk kebutuhan acara. Setelah kegiatan itu rampung dan dilakukan pendataan, ternyata ada lima unit beduk yang belum diketahui keberadaannya.
“Ada sembilan beduk pada saat puncak peringatan kemarin. Tetapi hari ini setelah kami berkoordinasi dengan event organizer [EO] ada lima beduk yang keberadaannya belum diketahui,” kata dia, Rabu (8/2/2023).
Dia meminta kepada siapapun supaya segera mengembalikan beduk tersebut karena akan diserahkan ke beberapa pondok pesantren.
Dia meminta kepada siapapun supaya segera mengembalikan beduk tersebut karena akan diserahkan ke beberapa pondok pesantren.
“Atau kalau bisa diserahkan langsung ke pondok pesantren juga tidak apa-apa,” katanya.
Selain itu, Rahmat mengakui kegiatan yang dihadiri jutaan orang kemarin juga menyebabkan beberapa fasilitas umum di kawasan Stadion Gelora Delta Sidoarjo rusak. Pihaknya masih menghitung kerusakan dan panitia siap mengganti.
“Saat ini masih dalam proses penghitungan. Dan nanti kalau sudah selesai akan kami ganti,” kata dia.
“Termasuk lapangan juga masih dalam proses penghitungan,” ucapnya.
Ia mengatakan, pihak panitia sudah melakukan komunikasi dengan Pemerintah Kabupaten Sidoarjo terkait dengan hal tersebut.
“Secepatnya dihitung dan segera diganti,” ucapnya.
Pada peringatan Seabad NU yang berlangsung di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Selasa (7/2/2023) dihadiri oleh Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Makruf Amin. Selain itu juga dihadiri sejumlah menteri kabinet serta ketua partai politik.
Massa yang memadati lokasi membuat sejumlah pejabat negara harus jalan kaki untuk menuju ke dalam stadion. Termasuk juga kepala negara yang berjalan kaki sambil menyapa peserta yang hadir sejak tengah malam.