Jatim
Sabtu, 26 Juni 2021 - 09:55 WIB

TKW Madiun Setahun Disiksa Majikan di Malaysia Baru Diberi Gaji 2 Kali

Abdul Jalil  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Siti Sulikah, TKW dari Desa Nglanduk, Kecamatan Wungu, Kabupaten Madiun, yang dianiaya majikannya di Malaysia, Jumat (25/6/2021). (Abdul Jalil/Madiunpos.com)

Solopos.com, MADIUN -- Tenaga kerja wanita atau TKW asal Madiun, Jawa Timur, Siti Sulikah, mengaku menjadi korban kekejaman majikannya di Malaysia. Perempuan berusia 22 tahun itu disiksa lebih dari satu tahun selama bekerja sebagai asisten rumah tangga di negeri jiran.

TKW asli Desa Nglanduk, Kecamatan Wungu, Kabupaten Madiun, itu mengaku hanya diberi dua kali gaji yakni bulan pertama dan kedua saat bekerja di rumah majikannya. Namun, nilai gaji yang diberikan pun tidak penuh hanya 500 ringgit atau Rp1,7 juta. Padahal menurut perjanjian, Siti akan dibayar 1.100 ringgit atau setara Rp3,8 juta.

Advertisement

Gaji dua bulan pertama itu pun langsung dikirimkan ke rekening keluarga TKW itu di rumah Madiun. Siti tidak diperbolehkan memegang uang tersebut.

Baca juga: Miris! TKW Asal Madiun Setahun Disiksa Majikan di Malaysia

Advertisement

Baca juga: Miris! TKW Asal Madiun Setahun Disiksa Majikan di Malaysia

“Selama saya kerja di sana ya baru dua kali itu digaji. Itu langsung dikirim ke ibu saya. Saya tidak pernah terima gaji itu,” kata dia saat ditemui di rumahnya di RT 009/RW 003, Jumat (25/6/2021).

Tak Boleh Pegang Uang Gaji

Dia menyatakan sempat bertanya tentang pembayaran gaji tersebut kepada majikannya. Namun, majikannya berkata bahwa gaji itu akan diberikan setelah masa kontrak kerja selesai atau selama dua tahun.

Advertisement

Baca juga: Virus Corona di Surabaya Infeksi Anak-Anak, Orang Tua Wajib Waspada!

Siti mengaku lega setelah berhasil pulang ke Indonesia. Ibu yang memiliki anak satu itu diselamatkan oleh Polisi Imigrasi Malaysia. Dia dipulangkan ke Indonesia pada tanggal 26 Mei 2021.

Meski sudah pulang ke rumah, Siti mengaku kecewa karena tidak bisa membawa uang hasil jerih payahnya selama bekerja di Malaysia. Dia berharap uang gajinya selama bekerja bisa diberikan.

Advertisement

Selama bekerja di Malaysia sebagai ART, Siti mendapatkan perlakuan tidak menyenangkan dari majikannya. Hampir setiap hari, Siti mendapatkan siksaan dan dianiaya.

“Saya setiap hari disiksa. Dipukuli sama majikan. Satu tahun lebih. Saya dipukuli terus,” ujar dia.

Baca juga: Kasus Covid-19 Melonjak, Bupati Madiun: Belum Ada Varian Baru

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif