Jatim
Kamis, 19 Mei 2016 - 19:05 WIB

TERMINAL PURBOYO : Sepi Pengunjung, Pedagang Terminal Madiun Tutup Kios

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Seorang pedagang di Terminal Purboyo Kota Madiun menunggu pembeli, Selasa (17/5/2016). (Abdul Jalil/JIBI/Madiunpos.com)

Terminal Purboyo, puluhan kios di Terminal Purboyo tutup karena sepi.

Madiunpos.com, MADIUN – Puluhan kios di Terminal Purboyo, Kota Madiun, ditinggal pemiliknya dan saat ini kosong. Hal ini karena kondisi terminal setempat semakin sepi pengunjung.

Advertisement

Pantauan Madiunpos.com di Terminal Purboyo, Selasa (17/5/2016) siang, beberapa pedagang menunggu pembeli di kios mereka. Puluhan kios pun tertutup rapat dan tidak dimanfaatkan untuk berdagang.

Salah seorang pedagang di Terminal Purboyo, Sugeng, 50, mengatakan kondisi terminal sepi sejak beberapa tahun lalu. Hal itu menyebabkan pedagang berhenti berjualan dan memutuskan untuk tidak berjualan lagi.

Advertisement

Salah seorang pedagang di Terminal Purboyo, Sugeng, 50, mengatakan kondisi terminal sepi sejak beberapa tahun lalu. Hal itu menyebabkan pedagang berhenti berjualan dan memutuskan untuk tidak berjualan lagi.

Sugeng menyampaikan kondisi terminal sepi terjadi setelah ada pemindahan tempat pemberangkatan bus dari bagian tengah ke bagian samping peron atau ruang tunggu penumpang.

“Sejak dipindah, hampir seluruh kios sepi pembeli. Apalagi, kios yang berada di bagian dalam terminal tertutup bangunan yang ada di depan, sehingga semakin membuat kawasan itu sepi,” kata dia saat berbincang dengan Madiunpos.com.

Advertisement

Selain itu, banyaknya pedagang liar yang ada di tempat pemberangkatan juga semakin membuat penumpang enggan membeli makanan di pedagang resmi yang berjualan di kios.

“Sekarang pedagang yang ada di tempat pemberangkatan sangat banyak. Mereka pedagang liar karena tidak bayar sewa tempat, tetapi mereka kan berada di tempat penumpang secara langsung, jadi mereka lebih ramai dibandingkan pedagang yang ada di kios,” jelas pedagang minuman dan oleh-oleh itu.

Dia mengakui terpaksa bertahan berjualan di terminal, karena itu menjadi tempat untuk mencari uang. Namun, dengan kondisi seperti ini, dirinya tidak bisa memastikan sampai kapan bisa bertahan.

Advertisement

Hal senada juga dikatakan pedagang makanan lainnya, Sri. Sebenarnya para pedagang yang menutup kiosnya itu karena paksaan atas kondisi terminal yang semakin sepi.

Sri menyampaikan modal yang dikeluarkan pedagang cukup tinggi. Tetapi, pendapatan yang dihasilkan sangat minim dan tidak sebanding dengan modal.

“Sekarang bisa dapat lima pembeli saja sudah beruntung. Ada satu pembeli biasanya juga rebutan dengan pedagang lainnya,” kata dia.

Advertisement

Warga Kota Madiun itu berharap pemerintah segera menata terminal dengan mengatur sistem keluar masuk penumpang. Hal ini supaya pengunjung terminal bisa keluar dan masuk sesuai jalur yang telah ditentukan.

“Kalau sekarang pengunjung kan seenaknya untuk keluar masuk. Ya minimal kalau ada jalur khusus kan untuk mengarahkan pengunjung,” ujar dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif