Jatim
Jumat, 11 November 2022 - 22:12 WIB

Terlambat Ditangani, Warga di Tulungagung Meninggal karena Leptospirosis

Newswire  /  Abdul Jalil  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi tikus (nhs.uk)

Solopos.com, TULUNGAGUNG — Seorang warga di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, dilaporkan meninggal dunia karena penyakit leptospirosis. Warga ini akhirnya meninggal dunia lantaran terlambat mendapat pertolongan medis.

“Korban tidak dibawa ke dokter sehingga terlambat penanganan,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung, Kasil Rokhmat, Jumat (11/11/2022).

Advertisement

Rokhmat menyampaikan penyakit leptospirosis ini sempat dinyatakan hilang di Tulungagung. Kasus terakhir di daerah ini diidentifikasi pada 2019 di Desa Bono dan Ngranti, Kecamatan Boyolangu. Setelah dilakukan penanganan serius, kasus leptospirosis tidak lagi ditemukan.

Bakteri leptospira juga tak ditemukan pada hewan tikus liar di lingkungan permukiman maupun yang sudah menjangkit pada manusia.

Advertisement

Bakteri leptospira juga tak ditemukan pada hewan tikus liar di lingkungan permukiman maupun yang sudah menjangkit pada manusia.

Kasus kematian warga Desa Pandansari, Kecamatan Ngunut yang meninggal akibat leptospirosis kali ini disebut sebagai kasus baru setelah sebelumnya dinyatakan reda.

Baca Juga: Cerita Pemilik Pabrik di Madiun Tagih Janji Jokowi Beli 1.000 Unit Alsintan

Advertisement

Kasus ini baru terdeteksi lagi setelah korban yang mengalami pemburukan kondisi klinis dibawa ke RSUD dr. Iskak Kabupaten Tulungagung.

Dokter yang menanganinya melihat gejala yang dialami korban, seperti kulit kuning, mata merah dan nyeri pada tubuh, mencurigai akibat infeksi leptospirosis.

Petugas lalu melakukan uji laboratorium dan hasilnya baru diketahui pada Minggu (6/11/2022).

Advertisement

Baca Juga: Tertimpa Pohon Tumbang saat Berkendara, Ayah Meninggal & Anaknya Alami Luka-Luka

“Saat dibawa ke rumah sakit, gejalanya sudah mengarah ke leptospirosis. Korban segera mendapat penanganan [medis] intensif, namun [kondisinya] terlambat,” ujarnya.

Dia menjelaskan penyakit leptospirosis disebabkan bakteri leptospira. Bakteri ini biasanya dibawa oleh hewan, sehingga dianggap zoonosis atau penyakit menular pada hewan ke manusia.

Advertisement

Bakteri ini bisa dibawa oleh tikus, kucing, anjing, sapi, atau kambing. Saat di hewan, bakteri ini tak menunjukkan gejala apapun. Gejala baru muncul pada manusia yang terkena bakteri ini. Bakteri ini masuk ke tubuh manusia melalui luka, makanan, dan minuman.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif