SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi
<p dir="ltr"><strong>Madiunpos.com, MADIUN</strong> — Tari Pincuk Pecel Madiun diperagakan secara kolosal oleh 1.500 anak di Kota Madiun. Penampilan anak-anak ini untuk memperingati Hari Anak Nasional (HAN) di alun-alun setempat, Selasa (31/7/2018).</p><p dir="ltr">Anak-anak dari puluhan TK dan PAUD di Kota Madiun itu dengan <a title="Pemkot Madiun Kewalahan Cetak KIA" href="http://madiun.solopos.com/read/20180728/516/930538/pemkot-madiun-kewalahan-cetak-kia">riang gembira</a> menari-nari bersama di bawah terik matahari. Mereka berseragam warna oranye dengan kepala mengenakan topi berbentuk pincuk pecel.</p><p dir="ltr">Dengan kompak, anak-anak Kota Madiun berlenggak-lenggok mengikuti irama musik. Tari Pincuk Pecel Madiun merupakan tari kreasi yang diciptakan untuk memperkuat identitas nasi pecel Madiun yang merupakan makanan khas kota tersebut.</p><p dir="ltr">Selain menarikan Tari Pincuk Pecel secara kolosal, anak-anak itu juga bersama-sama menyanyikan lagu-lagu seperti <em>Aku Anak Indonesia, Dari Sabang Sampai Merauke, Gernasbaku</em>, dan lagu <em>Madu Mongso</em>.</p><p dir="ltr">Wali Kota Madiun, Sugeng Rismiyanto, mengatakan Pemkot Madiun peduli terhadap anak-anak. Untuk itu, Pemkot memberikan ruang bagi anak-anak untuk berkreasi.</p><p dir="ltr">Dia menyampaikan Tari Pincuk Pecel Madiun merupakan wadah bagi anak-anak <a title="Kota Madiun 2 Kali Raih Predikat KLA Kategori Pratama" href="http://madiun.solopos.com/read/20180726/516/930200/kota-madiun-2-kali-raih-predikat-kla-kategori-pratama">untuk berkreasi</a>. Selain itu, juga sebagai ajang membangun keberanian dan menjaga mentalitas anak.</p><p dir="ltr">"Pemerintah juga memberikan perlindungan terhadap anak. Untuk anak-anak yang memiliki kemampuan dan dan hobi maka harus diwadahi. Ini menjadi salah satu indikator kota yang mendapat predikat kota layak anak," jelas dia.</p><p dir="ltr">Sugeng Rismiyanto menyampaikan Kota Madiun ditetapkan sebagai Kota Antipelecehan dan Anti-bullying terhadap anak. Selain itu, Kota Madiun juga memantapkan untuk menjadikan kota literasi baik dalam bentuk digital maupun fisik.</p><p dir="ltr">Menurut dia, permainan tradisional juga membutuhkan perhatian supaya anak-anak lebih mengenal dan memainkannya.</p><p dir="ltr">"Permainan tradisional itu kan membutuhkan kerja sama, kemandirian, keseimbangan tubuh, berpikir, sehingga permainan seperti ini perlu dilestarikan," jelas dia.</p><p dir="ltr">Pada kesempatan itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Madiun, Heri Wasana, mengucapkan Selamat Hari Anak Nasional kepada seluruh anak di Kota Madiun. Dia berharap anak-anak Kota Madiun menjadi anak berkarakter dan sukses menuju masa depan.</p><p dir="ltr">Guru TK Islam Jl. Serayu Timur Kota Madiun, Kadarmijati, mengatakan anak-anak <a title="Waspada Kebakaran, Ini yang Dilakukan Satpol PP Kota Madiun" href="http://madiun.solopos.com/read/20180728/516/930606/waspada-kebakaran-ini-yang-dilakukan-satpol-pp-kota-madiun">mempersiapkan diri</a> untuk mengikuti tari kolosal sejak sebulan lalu. Hampir satu bulan, 13 anak di TK tersebut berlatih untuk menampilkan Tari Pincuk Pecel yang menarik.</p><p dir="ltr">"Jadi awalnya kami latih, kemudian ada latihan tingkat kecamatan dan ada latihan tingkat kota. Karena ini kan menarinya secara bersama-sama," ujar dia.</p><p dir="ltr">Dia berharap di Hari Anak Nasional tahun ini, anak-anak di Madiun bisa lebih cerdas dan mandiri serta disiplin. Menurut dia, perlu ada campur tangan pemerintah untuk menyalurkan potensi-potensi anak.</p><p dir="ltr"><strong>Silakan </strong><a href="http://madiun.solopos.com/"><strong>KLIK</strong></a><strong> dan </strong><a href="https://www.facebook.com/madiunpos/"><strong>LIKE</strong></a><strong> untuk lebih banyak berita Madiun Raya</strong></p>