Jatim
Sabtu, 2 Oktober 2021 - 16:12 WIB

Tanaman Pemakan Serangga Milik Pemuda Madiun Sempat Ditawar Rp2 Juta

Abdul Jalil  /  Ahmad Baihaqi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pemuda dari Desa Kepel, Kecamatan Kare, Kabupaten Madiun berhasil membudidayakan tanaman karnivora, Kamis (29/9/2021). (Abdul Jalil/Madiunpos.com)

Solopos.com, MADIUN – Fatkhul Roin memiliki hobi yang unik dengan membudidaya tanaman karnivora atau pemakan serangga. Tanaman milik pemuda asal Desa Kepel, Kecamatan Kare, Kabupaten Madiun, itu pun sempat ditawar Rp2 juta.

Fatkhul Roin ternyata memiliki puluhan tanaman karnivora dengan belasan jenis. Paling banyak yang dikoleksi adalah jenis tanaman kantong semar. Tanaman kantong semar berjenis rafflesiana itu berhasil dibudidayakan dan kini sudah berkembang.

Advertisement

Kantong semar itu pun sudah berkali-kali berbunga. Bahkan, sempat ada yang ingin membeli tanaman itu dengan harga Rp2 juta. Tetapi, dengan terpaksa dia menolak tawaran itu.

Baca Juga: Unik! Pemuda Madiun Budidaya Tanaman Karnivora Pemakan Serangga

“Sebenarnya harga jualnya tidak sampai segitu, Rp2 juta. Paling cuma Rp500.000. Ini tidak saya jual karena ini memiliki nilai sejarah. Tanaman pertama saya,” kata dia saat ditemui di rumahnya, Kamis (29/9/2021).

Advertisement

Dia bercerita baru memulai menanam tanaman karnivora ini tiga tahun lalu. Alasannya memilih tanaman karnivora ini sebagai hobi baru agar berbeda dengan yang lain. “Selain ingin berbeda, saya itu teringat pelajaran saat sekolah dulu tentang tanaman kantong semar. Dari situ saya mulai tertarik,” kata pemuda berusia 24 tahun itu.

Saat itu, dia membeli sepuluh tanaman karnivora. Tetapi, hanya bertahan beberapa hari saja setelah itu mati semua. Kemudian dia pun kembali membeli tanaman karnivora jenis kantong semar di Surabaya dengan harga Rp50.000.

Baca Juga: Banyak Sekolah di Madiun Rusak, Pemkot Kucurkan Rp18 Miliar

Advertisement

Untuk makan, tanaman ini biasanya mendapatkan makanannya sendiri yaitu serangga yang berada di kantongnya. Tetapi sebulan sekali, kata Roin, tanaman-tanaman itu diberi suplemen berupa ulat hongkong.

“Jadi kalau makanan yang harian ya dikasih serangga,” kata dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif