Jatim
Selasa, 4 Juli 2023 - 00:00 WIB

Tak Terima Ditegur, Anggota DPRD Tulungagung Intimidasi Satpam RSUD dr. Iskak

Newswire  /  Abdul Jalil  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Potongan video kejadian intimidasi yang dilakukan oknum legislator berinisial JTA kepada petugas keamanan di area Graha Mandiri RSUD dr. Iskak Tulungagung (ANTARA/HO - Tangkap layar video medsos whatsapp grup)

Solopos.com, TULUNGAGUNG — Seorang anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, melakukan aksi intimidasi terhadap petugas keamanan atau satpam RSUD dr. Iskak Tulungagung. Diduga anggota dewan ini melakukan aksi kekerasan karena tidak terima ditegur petugas keamanan rumah sakit.

Aksi arogan anggota DPRD Tulungagung berinisial JTA itu terekam dalam kamera pengawas atau CCTV yang ada di rumah sakit tersebut.

Advertisement

Kepala Tata Usaha RSUD dr. Iskak Tulungagung, Eko Sudharmono, mengatakan peristiwa bersitegang antara petugas keamanan dengan anggota DPRD tersebut terjadi pada Selasa (27/6/2023) sekitar pukul 20.30 WIB.

Petugas keamanan mendapat intimidasi dari anggota DPRD tersebut saat berusaha menegakkan aturan terkait ketentuan membesuk pasien dan larangan merokok di dalam lingkungan rumah sakit.

Advertisement

Petugas keamanan mendapat intimidasi dari anggota DPRD tersebut saat berusaha menegakkan aturan terkait ketentuan membesuk pasien dan larangan merokok di dalam lingkungan rumah sakit.

“Ada kejadian [ketegangan] yang melibatkan tenaga satpam kami dengan pengunjung [berlatar] anggota DPRD [Tulungagung],” kata dia, Senin (3/7/2023).

Insiden tersebut terekam kamera pengawas (CCTV) yang terpasang di area sekitar gedung Graha Mandiri, dengan durasi 1 menit 44 detik. Video rekaman kejadian melibatkan legislator dengan petugas keamanan rumah sakit itu kemudian viral di media sosial.

Advertisement

Diduga tak terima ditegur oleh petugas keamanan, JTA lalu mendatangi penjaga tersebut dan bersitegang. Pada detik ke-22 di rekaman video, nampak JTA melepas masker petugas jaga dan mengatakan sesuatu pada petugas tersebut.

JTA lalu kembali ke pintu lift, tak lama berbalik kembali ke petugas tersebut dan menyentuh kepala petugas jaga tersebut pada detik ke-65.

Petugas yang mendapat perlakuan itu cuma diam, sedang rekanya berusaha meredam suasana. Petugas jaga tidak tahu bahwa dia berhadapan dengan seorang anggota dewan.

Advertisement

“Tidak tahu, satpam juga tidak tahu,” kata Eko.

Pihak RSUD dr. Iskak sudah memediasi kejadian tersebut dan berusaha menyelesaikan perkara tersebut secara kekeluargaan. Namun, ada desakan dari pengelola rumah sakit untuk memberikan perlindungan kepada pegawainya saat bertugas.

“Apabila menertibkan aturan harus ada perlindungan dari manajemen,” kata Eko.

Advertisement

Merasa tak dihargai saat bertugas, pihak pengelola rumah sakit bakal membawa perkara ini ke jalur hukum.

“Setelah ini akan kami lapor,” katanya.

Dikonfirmasi terpisah, JTA saat dikonfirmasi melalui telepon mengakui sempat terjadi situasi kurang nyaman saat dia melakukan kunjungan besuk ke RSUD dr. Iskak bersama keluarga.

Namun, dia membantah melakukan kekerasan pada petugas RSUD tersebut, melainkan sebatas melepas masker milik petugas karena nada bicaranya dinilai tidak sopan.

“Tidak ada [kekerasan], aku melepas masker dia iya,” jawab JTA kepada awak media.

Terkait rencana pengaduan kejadian itu ke polisi, JTA mempersilahkan jika ingin dibawa ke jalur hukum. Dia bersikeras tak melakukan kekerasan pada pegawai tersebut. Dia juga mengaku tidak mengamuk apalagi memukul petugas RSUD tersebut.

“Ya tidak apa-apa dilaporkan. Saya tidak ada [melakukan] kekerasan fisik,” katanya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif