Jatim
Senin, 2 Januari 2023 - 21:17 WIB

Tak Terima Diingatkan, Remaja 18 Tahun di Blitar Tusuk Pamannya dengan Pisau

Newswire  /  Abdul Jalil  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Polisi mengamankan pelaku yang masih pelajar menusuk pamannya sendiri di Blitar, Jawa Timur. ANTARA/ HO-polisi

Solopos.com, BLITAR — Seorang remaja berusia 18 tahun menusuk pamannya sendiri dengan pisau di Desa Bumirejo, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Blitar, Jawa Timur. Penganiayaan itu diduga dipicu karena pelaku tidak terima kerap diingatkan korban.

Kapolsek Kesamben, AKP Suhartono, mengatakan korban penganiayaan ini bernama Imam Mustakim, 39, sedangkan pelaku berinisial Y. Antara pelaku dan korban ini berstatus keponakan dan paman. Keduanya merupakan warga Desa Bumirejo.

Advertisement

Kejadian itu bermula saat Y yang masih berstatus sebagai pelajar ini datang ke rumah pamannya dengan membawa sebilah pisau. Mengetahui keponakannya datang dengan membawa pisau, korban pun kaget.

“Pada saat tersebut, korban melihat tersangka membawa sebilah pisau akhirnya berdiri dan mendorong meja. Karena posisi sudah dekat, secara tiba-tiba tersangka menusukkan pisau ke dada sebelah kanan korban,” katanya di Blitar, Senin (2/1/2023).

Advertisement

“Pada saat tersebut, korban melihat tersangka membawa sebilah pisau akhirnya berdiri dan mendorong meja. Karena posisi sudah dekat, secara tiba-tiba tersangka menusukkan pisau ke dada sebelah kanan korban,” katanya di Blitar, Senin (2/1/2023).

Setelah pisau mengenai dada, korban berusaha memgang tangan sebelah kanan tersangka dan oleh tersangka pisau yang dibawanya kemudian dipindah tangan. Tersangka kemudian menusukkan lagi ke arah pamannya. Serangan kedua ini mengenai pipi sebelah kiri.

Atas serangan itu, korban kemudian berusaha melepaskan diri dari pelaku dan meminta bantuan. Korban berteriak meminta pertolongan. Saat itu, anggota keluarga lain yang mendengar langsung datang untuk membantu.

Advertisement

Setelah kejadian itu, Suhartono mengatakan kasus tersebut dilaporkan ke polisi untuk proses penyidikan lebih lanjut. Pelaku juga dibawa serta untuk dimintai keterangan terkait dengan tindakannya yang melukai pamannya sendiri.

Sementara itu, dari pemeriksaan yang dilakukan polisi, penganiayaan tersebut dipicu karena pelaku kesal kepada korban yang kerap mengingatkan tingkat lakunya. Pelaku merasa terganggu dengan sikap pamannya.

“Korban ini pamannya. Penganiayaan terjadi karena tersangka merasa kesal atas sikap dan perilaku korban yang selalu mengingatkan segala tindak tanduk keseharian tersangka,” katanya.

Advertisement

Hingga kini, kasus itu masih ditangani polisi. Paman korban juga langsung dibawa ke rumah sakit untuk perawatan lebih lanjut. Ia mengalami luka tusuk yang segera memerlukan perawatan intensif.

Sedangkan, untuk pelaku yang juga kemenakan dari korban saat ini masih mendekam di tahanan untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif