SOLOPOS.COM - Polisi mengamankan pelaku yang masih pelajar menusuk pamannya sendiri di Blitar, Jawa Timur. ANTARA/ HO-polisi

Solopos.com, BLITAR — Seorang remaja berusia 18 tahun menusuk pamannya sendiri dengan pisau di Desa Bumirejo, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Blitar, Jawa Timur. Penganiayaan itu diduga dipicu karena pelaku tidak terima kerap diingatkan korban.

Kapolsek Kesamben, AKP Suhartono, mengatakan korban penganiayaan ini bernama Imam Mustakim, 39, sedangkan pelaku berinisial Y. Antara pelaku dan korban ini berstatus keponakan dan paman. Keduanya merupakan warga Desa Bumirejo.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Kejadian itu bermula saat Y yang masih berstatus sebagai pelajar ini datang ke rumah pamannya dengan membawa sebilah pisau. Mengetahui keponakannya datang dengan membawa pisau, korban pun kaget.

“Pada saat tersebut, korban melihat tersangka membawa sebilah pisau akhirnya berdiri dan mendorong meja. Karena posisi sudah dekat, secara tiba-tiba tersangka menusukkan pisau ke dada sebelah kanan korban,” katanya di Blitar, Senin (2/1/2023).

Setelah pisau mengenai dada, korban berusaha memgang tangan sebelah kanan tersangka dan oleh tersangka pisau yang dibawanya kemudian dipindah tangan. Tersangka kemudian menusukkan lagi ke arah pamannya. Serangan kedua ini mengenai pipi sebelah kiri.

Atas serangan itu, korban kemudian berusaha melepaskan diri dari pelaku dan meminta bantuan. Korban berteriak meminta pertolongan. Saat itu, anggota keluarga lain yang mendengar langsung datang untuk membantu.

“Setelah itu, korban teriak-teriak minta tolong, datanglah saksi Ahmad Masduki dan melerai serta mengamankan tersangka beserta sebilah pisau,” katanya.

Setelah kejadian itu, Suhartono mengatakan kasus tersebut dilaporkan ke polisi untuk proses penyidikan lebih lanjut. Pelaku juga dibawa serta untuk dimintai keterangan terkait dengan tindakannya yang melukai pamannya sendiri.

Sementara itu, dari pemeriksaan yang dilakukan polisi, penganiayaan tersebut dipicu karena pelaku kesal kepada korban yang kerap mengingatkan tingkat lakunya. Pelaku merasa terganggu dengan sikap pamannya.

“Korban ini pamannya. Penganiayaan terjadi karena tersangka merasa kesal atas sikap dan perilaku korban yang selalu mengingatkan segala tindak tanduk keseharian tersangka,” katanya.

Hingga kini, kasus itu masih ditangani polisi. Paman korban juga langsung dibawa ke rumah sakit untuk perawatan lebih lanjut. Ia mengalami luka tusuk yang segera memerlukan perawatan intensif.

Sedangkan, untuk pelaku yang juga kemenakan dari korban saat ini masih mendekam di tahanan untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya