Jatim
Sabtu, 17 April 2021 - 21:45 WIB

Tak Hanya Laku di Luar Negeri, Wayang Kayu Buatan Pria Madiun Ini Juga Jadi Suvenir DPR RI

Abdul Jalil  /  Kaled Hasby Ashshidiqy  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Joko Suwiono, perajin wayang kayu dari Desa Mojorejo, Kecamatan Kebonsari, Kabupaten Madiun, Senin (13/4/2021). (Solopos.com/Abdul Jalil)

Solopos.com, MADIUN -- Kreasi tangan Joko Suwiono dalam mengolah limbah kayu menjadi wayang kayu tidak hanya laku di pasar luar negeri. Tetapi, juga digunakan suvenir resmi Pemkab Madiun dan DPR RI.

Produk kreasi wayang kayu bikinan warga Desa Mojorejo, Kecamatan Kebonsari, Kabupaten Madiun, itu sudah banyak dikirim ke sejumlah negara. Seperti Jepang, Singapura, Taiwan, Australia, hingga Belanda.

Advertisement

Joko menuturkan hasil kerajinannya sudah menjadi suvenir resmi dari Pemkab Madiun untuk tamu kedinasan. “Di Pemkab Madiun, saya bikin model logo kampung pesilat, logo kabupaten, dan wayang kayu,” kata dia saat ditemui Solopos.com di rumahnya, Senin (13/4/2021).

Pemkab Madiun, kata Joko, sebelum pandemi Covid-19 dalam sebulan bisa memesan hingga 50 unit. Namun, selama masa pandemi pesanan menurun drastis. Hanya 50 unit per tiga bulan. “Kan memang suvenir untuk tamu kedinasan. Saat pandemi kan sangat jarang ada tamu kedinasan, jadi sekarang paling 50 unit per tiga bulan,” kata dia.

Baca Juga: Gara-Gara Porang, Desa di Madiun Ini Jadi Desa Jutawan

Advertisement

Selain menjadi suvenir resmi Pemkab Madiun, Joko menyampaikan hasil karyanya juga menjadi suvenir di DPR RI. Dia mengaku sudah dihubungi oleh salah seorang pimpinan DPR RI untuk membuatkan suvenir wayang kayu sebanyak 1.000 unit.

Merasa Dihargai

Khusus untuk pesanan dari DPR RI ini, Joko mengaku sudah mengirim pesanan sebanyak 150 unit ke Jakarta pada awal Maret 2021. “Yang pasti senang lah, karya kita dihargai. Bahkan menjadi suvenir di lembaga negara,” kata dia.

Dia menceritakan wayang kayu hasil kreasinya berbahan dasar limbah kayu jati. Bahan dasar pembuatan wayang ini banyak ditemukan di Madiun. Untuk membuat produk wayang kayu ini, dia dibantu oleh 15 orang pengrajin dari Madiun, Ponorogo, dan Magetan.

Advertisement

Joko mengatakan di awal-awal pandemi Covid-19, usahanya ini sempat lesu dan tidak ada pesanan sama sekali. Kegiatan usahanya mulai bangkit pada akhir tahun 2020. Saat ini sudah mulai banyak pemesanan wayang kayu.

Baca Juga: Gara-Gara Porang, Desa di Madiun Ini Jadi Desa Jutawan

“Kemarin dapat pesanan dari DPR sangat senang, karena dalam jumlah banyak. Sehingga usaha kerajinan ini bisa bangkit kembali,” jelas dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif