Jatim
Senin, 30 Oktober 2023 - 18:06 WIB

Tahun Ini, Jumlah Warga Miskin di Ngawi Naik Menjadi 121.000 Jiwa

Yoga Adhitama  /  Abdul Jalil  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Gedung Badan Pusat Statistik Kabupaten Ngawi,Senin (30/10/2023. (Solopos.com/Yoga Adhitama)

Solopos.com, NGAWI — Jumlah penduduk Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, yang hidup di bawah garis kemiskinan meningkat pada tahun ini. Pada 2023, angka kemiskinan di Ngawi mencapai 121,30 ribu jiwa dan mengalami kenaikan sebesar 0.25% dibandingkan angka kemiskinan pada tahun lalu.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Ngawi, jumlah penduduk miskin di Kabupaten Ngawi pada Maret 2023 mencapai 121,30 ribu jiwa. Jumlah ini naik sekitar 21.000 jiwa, bila dibandingkan dengan kondisi Maret 2022 yang sebesar 119,02 ribu jiwa. Hal itu tentu berpengaruh terhadap jumlah persentasenya, pada 2022 sebesar 14,15% sedangkan pada 2023 mengalami kenaikan menjadi 14,50%.

Advertisement

Statistisi Ahli Muda BPS Ngawi, Yoyok Eko Cahyono, mengatakan data tersebut didapat dari hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) Maret 2023 lalu. Data tersebut dapat diakses pada laman https://ngawikab.bps.go.id. Pihaknya juga telah menyerahkan data tersebut ke Bupati Ngawi Ony Anwar Harsono.

“Di Ngawi mengalami kenaikan 0,25% dibanding 2022. Itu merupakan data makro, di website sudah diupdate namun jumlah keseluruhan saja,” ujar Yoyok kepada Solopos.com, Senin (30/10/2023).

Yoyok menjelaskan kenaikan data tersebut salah satunya dipengaruhi oleh inflasi yang terus merangkak naik. Kondisi ini berpengaruh terhadap indikator garis kemiskinan di Kabupaten Ngawi.

Advertisement

“Garis kemiskinan setiap tahun ada kenaikan,dihitung berdasarkan komsumsi makanan dan non makanan. Setiap tahunnya pasti naik karena dipengaruhi inflasi,” terangnya.

Diketahui, saat ini garis kemiskinan di Kabupaten Ngawi pada bulan Maret 2023 sebesar Rp413.917 per kapita per bulan, bila dibandingkan kondisi bulan Maret 2022 yang hanya sebesar Rp382.301. Alhasil banyak masyarakat Ngawi yang biaya konsumtifnya di bawah garis kemiskinan dan masuk kategori keluarga miskin.

“Itu juga sudah kami sampaikan ke Pak Bupati untuk tindak lanjutnya nanti pihak pemerintah kabupaten yang akan menindak lanjuti,” sambungnya.

Advertisement

Yoyok memaparkan meski kenaikan angka kemiskinan di Ngawi persentasenya kecil. Namun itu tidak bisa dianggap remeh. Lantaran angka kemiskinan di kabupaten tetangga sudah banyak mengalami penurunan. Bahkan di Kabupaten Magetan persentase penduduk miskin mengalami penurunan. Pada Maret 2022 sebanyak 9,84% turun menjadi sebesar 9,80 % pada Maret
2023.

“Kenaikan harga pokok harus distabilkan agar inflasi tidak terus naik dan kenaikan garis kemiskinan tidak terlalu melambung tinggi,” tandasnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif