Jatim
Rabu, 1 September 2021 - 10:23 WIB

Survei Disdik Surabaya Sebut Banyak Ortu Belum Setuju PTM, DPRD Tak Percaya

Newswire  /  Kaled Hasby Ashshidiqy  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Guru mengajar muridnya di ruang kelas di SMK Negeri 7 Surabaya, Jawa Timur, Senin (30/8/2021). Pemprov Jawa Timur memulai pembelajaran tatap muka (PTM) secara terbatas di 2.536 SMA/SMK dan SLB di 20 kabupaten/kota di Jawa Timur yang telah menerapkan PPKM Level 2 dan 3, sedangkan di wilayah PPKM level 4 kegiatan PTM secara terbatas belum digelar. (Antara)

Solopos.com, SURABAYA — Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Surabaya baru-baru ini menggelar survei pendapat wali murid tentang pembelajaran tatap muka.

Kepala Disdik Surabaya, Supomo, sebelumnya mengatakan pelaksanaan PTM terbatas tetap mengutamakan persetujuan dari wali murid dalam bentuk Surat Persetujuan Wali Murid. Dalam surat tersebut, murid harus diizinkan oleh orang tua atau walinya untuk mengikuti PTM terbatas.

Advertisement

“Yang tidak kalah penting adalah kami meminta kesediaan wali murid dalam bentuk surat pernyataan kalau anaknya diperkenankan untuk mengikuti PTM,” kata Supomo.

Berdasarkan data yang dimiliki Dispendik Surabaya, lanjut dia, untuk jenjang SMP hingga saat ini baru sekitar 6,4% wali murid yang setuju atau mengizinkan anaknya mengikuti PTM terbatas dari total sekitar 115.000 siswa SMP di Kota Surabaya.

“Untuk siswa SD sudah lebih banyak wali murid yang menyetujui. Persentasenya sebesar 9,2%,” katanya.

Advertisement

Ia menjelaskan persentase wali murid tertinggi yang mengizinkan anaknya untuk mengikuti PTM adalah dari Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM), yaitu 50,2%. Lalu, hanya sekitar 0,5% wali murid dari Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) yang mengizinkan putra-putrinya untuk mengikuti PTM terbatas.

“PKBM itu seperti kejar paket A, B, dan C, itu persentasenya sebesar 50,2%,” ujarnya, seperti dilansir Antara, Rabu (1/9/2021).

Baca Juga: Anggaran Penanganan Covid-19 di Kota Madiun Bertambah Rp55 Miliar

Advertisement

DPRD Skeptis

Sementara itu, Pimpinan DPRD Kota Surabaya mempertanyakan hasil survei tersebut. “Fakta di lapangan yang saya temui banyak wali murid yang setuju PTM,” kata Wakil Ketua DPRD Surabaya, Reni Astuti, Rabu.

Reni kemudian menelusuri ke sejumlah Kepala SMP di Surabaya. Hasilnya ternyata belum semua sekolah mengisi persetujuan dari wali murid terkait PTM,. Itu karena baru disosialisasikan Disdik Surabaya pada Selasa (31/8/2021) pagi dan link baru disampaikan sore harinya.

Untuk itu, Reni menyebut aneh data hasil survei menyebut baru sekitar 6,4 persen wali murid SMP yang menyetujui atau mengizinkan anaknya mengikuti PTM terbatas.

“Survei data dinas yang setuju PTM kok hanya 6,4% untuk SMP. Bisa saja belum semua sekolah memasukkan data atau minta pendapat ke wali murid,” ujarnya

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif