Jatim
Senin, 26 Oktober 2015 - 00:05 WIB

FOTO SURAN AGUNG : Begini Arak-Arakan Warga SH Winongo

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Arak-arakan warga Persaudaraan Setia Hati (SH) Tunas Muda Winongo di Kota Madiun, saat Suran Agung, Minggu (25/10/2015). (Irawan Sapto Adhi/JIBI/Madiunpos.com)

Suran Agung digelar lancer warga SH Winongo.

Suasana jalanan di Kota Madiun, Jatim, yang digunakan untuk berkonvoi ribuan warga Persaudaraan Setia Hati (SH) Tunas Muda Winongo dalam rangka perayaan Suran Agung, Minggu (25/10/2015). (Irawan Sapto Adhi/JIBI/Madiunpos.com)

Advertisement

Kegiatan tahunan Suran Agung di Padepokan Persaudaraan Setia Hati (SH) Tunas Muda Winongo, Jl. Doho No. 123, Kelurahan Winongo Kecamatan Manguharjo, Kota Madiun, Jawa Timur (Jatim), Minggu (15/10/2015) pagi, berlangsung meriah tanpa insiden berarti. Selama ini, aktivitas tradisional pesilat, baik 1 Sura maupun Suran Agung identik dengan suasana mencekam akibat perseteruan antarperguruan pencak silat.

Arak-arakan warga Persaudaraan Setia Hati (SH) Tunas Muda Winongo di Kota Madiun, saat Suran Agung, Minggu (25/10/2015). (Irawan Sapto Adhi/JIBI/Madiunpos.com)

Arak-arakan warga Persaudaraan Setia Hati (SH) Tunas Muda Winongo di Kota Madiun, saat Suran Agung, Minggu (25/10/2015). (Irawan Sapto Adhi/JIBI/Madiunpos.com)

Advertisement

Kapolres Madiun, AKBP Tony Surya Putra, memperingatkan salah satu warga Persaudaraan Setia Hati (SH) Tunas Muda Wingongo yang mencoba menerobos pengamanan di Jalan Raya Madiun-Ponorogo, tepatnya di wilayah Kelurahan Kaibon, Kecamatan Geger, Madiun, Minggu (25/10/2015). (Irawan Sapto Adhi/JIBI/Madiunpos.com)

Sayangnya, Suran Agung itu digelar tanpa kehadiran pesilat SH Winongo dari luar Kota Madiun. Dengan meminta kesepakatan dengan 11 perguruan pencak silat yang berpusat di Madiun, polisi memang membatasi 1 Sura maupun Suran Agung di Kota Madiun hanya untuk insan pencak silat Kota Madiun. Warga perguruan yang berdomisili di luar Madiun dan bermaksud merayakan tradisi tahunan di pusat perguruan mereka dihalau.

Pos-pos pengamanan didirikan di wilayah perbatasan, Polisi dibantu aparat dari instansi samping melakukan razia dan sweeping untuk penyekatan warga dari luar Madiun masuk kota. Ratusan pengendara sepeda motor dihalau karena pengendaranya ketahuan makai atau membawa seragam perguruan pencak silat tertentu. Bahkan ketahuan pula, ada di antara mereka yang membawa obat diduga berbahaya dan minuman keras.

Advertisement

Meskipun dicemari tindakan tak terpuji sebagian pesilat, secara umum Suran Agung berlangsung lancar dan aman. Setelah mengikuti acara di Padepokan, sekitar 4.000 warga Persaudaraan Setia Hati (SH) Tunas Muda Winongo melanjutkan perayaan Suran Agung dengan berkonvoi membuat arak-arakan mengitari jalanan Kota Madiun dan Kabupaten Madiun. Para pesilat SH Winongo itu berkonvoi di jalanan untuk kemudian berpisah menuju tempat tinggal masing-masing.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif