Jatim
Rabu, 20 Oktober 2021 - 06:17 WIB

Solar Bersubsidi di Madiun Langka Sudah Dua Pekan

Abdul Jalil  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kendaraan bermotor dijejer pemiliknya saat antre solar bersubsidi di SPBU Sangen, Kabupaten Madiun, Selasa (19/10/2021). (Abdul Jalil/Madiunpos.com)

Solopos.com, MADIUN — Solar bersubsidi di Madiun mulai langka sejak dua pekan lalu. Masyarakat kesulitan untuk mendapatkan solar bersubsidi di SPBU.

Pantauan Madiunpos.com di SPBU Sangen Jl. Madiun-Ponorogo, Kecamatan Geger, Kabupaten Madiun, Selasa (19/10/2021) pagi, puluhan kendaraan terlihat mengular di SPBU tersebut. Mereka mengantre berjam-jam untuk mendapatkan jatah solar bersubsidi.

Advertisement

Pengawas SPBU Sangen, Mahendra, mengatakan kondisi antrean kendaraan untuk mendapatkan solar bersubsidi ini terjadi sudah dua pekan. Dia tidak mengetahui kenapa banyak warga yang mencari solar di tempatnya. “Ya mungkin di SPBU lain [solar] kosong. Makanya larinya ke sini,” kata dia.

Baca Juga: Solar Bersubsidi Langka, Kendaraan Mengular di SPBU Madiun

Surat Rekomendasi

Dia menuturkan sejauh ini untuk stok solar di tempatnya tidak berkurang. Sehari tempatnya bisa mendapatkan jatah sekitar 8.000 liter.

Advertisement

Untuk petani yang membeli solar, kata dia, diperbolehkan menggunakan jeriken dan jatahnya 60 liter per hari. Namun, petani itu harus menyertakan surat rekomendasi dari dinas terkait sebagai penerima solar bersubsidi.

Pengawas SPBU Sangen lainnya, Edi, menambahkan permintaan solar ini sangat tinggi karena saat ini masa tanam bagi petani. Sehingga para petani ini membutuhkan solar untuk kebutuhan bahan bakar mesin diesel. “Ini permintaan tinggi karena petani butuh solar untuk menghidupkan diesel,” kata dia.

Baca Juga: Atasi Kelangkaan BBM Bersubsidi, Pertamina Tindak 91 SPBU Nakal

Advertisement

Edi menyampaikan solar yang dikirimkan pada Selasa ini merupakan yang terakhir. Kemungkinan stok solar bersubsidi baru dikirim pada akhir bulan.

“Untuk kuota solar kan sudah ditentukan dari sana. Stok hari ini habis. Besok sudah kosong sampai akhir bulan,” terangnya.

Seorang petani di Madiun, Erwin, mengatakan dirinya sudah mencari solar di beberapa SPBU yang ada di Madiun. Namun, solar bersubsidi tersebut kosong di SPBU.

Dia membutuhkan solar untuk bahan bakar mesin diesel di sawahnya. Menurutnya, bahan bakar tersebut penting untuk mengaliri sawah. “Saya berharap solar ini dipenuhi, supaya petani juga bisa mengaliri sawah yang baru masa tanam,” ujar dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif