Jatim
Kamis, 12 November 2020 - 09:35 WIB

Serius Kembangkan Bus Listrik dan Trem Baterai, Ini Alasan PT Inka Madiun

Abdul Jalil  /  Kaled Hasby Ashshidiqy  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Seorang masinis mengendalikan laju trem baterai bikinan PT Inka di jalur utama kereta api antara Stasiun Babadan dengan Stasiun Madiun, Selasa (10/11/2020). (Abdul Jalil/Madiunpos.com)

Solopos.com, MADIUN -- PT Industri Kereta Api (Inka) optimistis terhadap pengembangan produk transportasi berbasis listrik. Saat ini sudah ada dua prototipe produk yang dikembangkan Inka, yaitu bus listrik dan trem bertenaga baterai.

Direktur Utama PT Inka, Budi Noviantoro, mengatakan alat transportasi berbasis listrik merupakan masa depan. Karena alat transportasi listrik ini lebih ramah lingkungan dan tidak menimbulkan polusi. Ia pun meyakini jika tidak mengambil peluang untuk pengembangan kendaraan listrik ini bisa saja Inka akan tertinggal.

Advertisement

“Ke depan kecenderungannya pasti ke kendaraan listrik. Seperti ini pasti laku. Karena orang kan inginnya untuk mengurangi polusi udara,” ujarnya saat melakukan uji coba trem baterai di jalur utama kereta api Stasiun Madiun, Selasa (10/11/2020).

Trem Listrik Bertenaga Baterai Buatan Inka Diuji Coba

Budi menyampaikan saat ini dua produk alat transportasi massal berbasis listrik ini telah ditawarkan ke berbagai pemerintah daerah di Indonesia. Bahkan juga ditawarkan ke luar negeri. Sementara ini, negara yang sudah memesan kendaraan listrik bikinan Inka adalah Kongo.

Advertisement

Untuk pemerintah daerah yang menjadi target pasar Inka adalah kota-kota besar seperti Surabaya, Jakarta, dan lainnya.

Baterai Luar Negeri

Dia mengakui belum sepenuhnya komponen bus listrik dan trem baterai bikinan dalam negeri. Komponen utama dalam kendaraan berbasis listrik yang masih tergantung dari impor yakni baterai.

Bus Listrik Buatan Inka Berangkat dari Madiun ke Bali, Isi Daya 4 Kali

Advertisement

Menurutnya saat ini belum ada perusahaan dalam negeri yang memproduksi baterai bus maupun trem. Sehingga mau tidak mau harus mengimpor dari luar negeri. “Baterainya masih impor. Tidak masalah kalau impor. Karena memang belum bisa bikin,” kara dia.

Terkait kebutuhan baterai ini, Budi menyampaikan pemerintah berencana membangun perusahaan pembuatan baterai di dalam negeri. Perusahaan konsorsium antara PT PLN dengan PT Pertamina. “Kita punya bahan besar di Morowali, seperti nikel. PTN dan Pertamina akan mendesain baterai untuk trem dan bus,” ujarnya.

Inka saat ini gencar memasarkan produk-produk kendaraan listrik tersebut ke luar negeri. Selain juga memasarkan produk-produk kereta lainnya.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif