SOLOPOS.COM - Motor listrik milik komunitas warga Soloraya dan sekitarnya ditata berjajar di salah satu kafe kawasan Pasar Ngarsopuro, Solo, Sabtu (5/8/2023) (Solopos.com/Akhmad Ludiyanto)

Solopos.com, SURABAYA — Seluruh sepeda motor operasional berbahan bakar minyak (BBM) milik Pemerintah Kota Surabaya, Jawa Timur, akan dilelang. Nantinya, uang hasil lelang akan dibelikan sepeda motor listrik.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan dalam waktu dekat seluruh sepeda motor operasional Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemkot Surabaya segera dilelang. Dana hasil lelang yang terkumpul itu nanti kemudian dibelikan motor listrik.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

“Kendaraan operasional merupakan aset milik pemerintah, maka penjualannya tidak bisa dilakukan secara langsung, melainkan melalui balai lelang,” ujarnya, Rabu (23/8/2023).

Dia menuturkan untuk tahap awal, pihaknya akan fokus terlebih dahulu melakukan konversi sepeda motor BBM ke listrik. Hal ini karena untuk mobil listrik harga per unitnya dinilai masih mahal.

“Nanti sepeda motor listrik, kalau yang mobil belum. Karena kami lihat harganya masih tinggi, bisa Rp400 juta -Rp500 juta per unit,” kata dia yang dikutip dari Antara.

Selain itu, mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya itu juga tengah memikirkan opsi lain untuk mengkonversi kendaraan BBM ke listrik. Sebab, rata-rata kendaraan kepala dinas sebelumnya sudah dikonversi dari BBM ke gas.

“Ini kami akan konsultasi dulu, bisa tidak dikonversi ke listrik. Jadi nanti pakai dua, bisa pakai BBM dan listrik. Seperti mobil [kepala dinas] dulu pakai gas, semoga itu bisa jalan,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Surabaya Agus Hebi Djuniantoro menyatakan, pihaknya terus berupaya mencegah menurunnya kualitas udara di Kota Pahlawan. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan melakukan penanaman 1.000 pohon setiap harinya.

“Paling tidak satu hari kami tanam 1.000 pohon, seperti perdu dan semak. Kenapa itu kami lakukan? Karena kami tidak mau kondisi oksigen di Kota Surabaya [kualitasnya] berkurang,” katanya.

Namun demikian, Hebi menilai, upaya untuk mencegah menurunnya kualitas udara di Surabaya ini juga harus didukung dengan kendaraan yang ramah lingkungan. Karenanya, uji emisi terhadap kendaraan bermotor juga perlu secara rutin dilakukan.

“Nah, uji emisi ini kalau misal hasilnya kendaraan bermotor emisinya tidak bagus, maka kendaraan ini harus diperbaiki mesinnya, supaya emisinya bagus,” ujar Hebi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya