SOLOPOS.COM - Jazad seorang petani di Desa Gemarang, Kecamatan Kedunggalar, Kabupaten Ngawi, yang ditemukan meninggal diduga akibat tersengat listrik jebakan tikus di sawahnya, Selasa (30/4/2024).(Istimewa/Polsek Kedunggalar)

Solopos.com, NGAWI – Seorang kakek berusia 64 tahun, warga Desa Gemarang, Kecamatan Kedunggalar, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur terbujur kaku di area persawahan desa setempat, Selasa (30/4/2024) malam. Petani itu diduga meninggal dunia karena tersengat listrik jebakan tikus yang dipasangnya sendiri.

Kakek bernama Suratno itu sebelumnya pamit pergi ke sawah untuk membersihkan rumput sedari Selasa pagi. Namun hingga sore hari, Suratno tak kunjung pulang.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Curiga terjadi apa-apa dengan pria lanjut usia itu, Setyo Hartini, istri Suratno, meminta bantuan warga untuk mencarinya ke sawah. Dan akhirnya ditemukan korban sudah terbujur kaku di belakang gubuk sawahnya.

Saat ditemukan, tangan dan tubuh Suratno terlilit kawat yang diduga beraliran listrik untuk jebakan tikus di sawah. Warga yang mengetahui berusaha membangunkannya. Setelah dipastikan korban sudah tidak bernyawa, warga melaporkan ke pihak desa dan diteruskan ke pihak kepolisian.

Penemuan jenazah seorang lansia itu dibenarkan oleh Kapolsek Kedunggalar, AKP Juwahir. Dia menduga pria berusia 64 tahun itu meninggal akibat tersengat kawat jebakan listrik yang dipasangnya. Korban pertama kali ditemukan oleh warga yang sengaja mencarinya.

“Saat dicek ke sawah oleh saudaranya, korban sudah dalam posisi telentang. Korban tersengat listrik pada bagian tangan dan dada,” katanya, Rabu (1/5/2024).

Hal itu dibuktikan dengan ditemukannya bekas luka bakar akibat sengatan aliran listrik pada bagian kedua telapak tangan, dada kanan kiri, paha kanan kiri, paha belakang sebelah kanan.

“Hasil visum luar dari Puskesmas Gemarang ditemukan beberapa luka bakar yang diduga akibat sengatan listrik,” tambahnya.

Atas kejadian tersebut, keluarga telah menerima kejadian itu sebagai musibah serta menolak untuk dilakukan autopsi. Selanjutnya, jenazah langsung diserahkan kepada pihak keluarga untuk dilakukan pemakaman.

Juwahir mengimbau kepada para petani untuk berhenti menggunakan jebakan tikus listrik. Pasalnya hal tersebut sangat berbahaya dan sudah memakan banyak korban meninggal.

“Kami imbau untuk para petani agar menggunakan racun tikus yang lebih aman dan tidak membahayakan nyawa ketimbang menggunakan jebakan tikus yang dialiri listrik,” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya