SOLOPOS.COM - Ilustrasi pertunjukan kesenian jaranan khas Kediri (disbudparpora.kedirikota.go.id)

Seni jaranan khas Kediri didorong untuk memiliki pakem jelas dengan menggelar pementasan seluruh seni pertunjukan khas Kediri tersebut.

Madiunpos.com, KEDIRI — Sebanyak 30 kelompok kesenian jaranan di Kota Kediri, Jawa Timur melakukan atraksi di bantaran sungai Kali Brantas sebagai upaya menggali pakem sekaligus mengenalkan seni pertunjukan khas Kediri itu kepada masyarakat.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

“Kegiatan ini diikuti seluruh seniman di Kota Kediri. Mereka menampilkan kesenian jaranan yang merupakan kesenian dari Kediri,” kata Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kota Kediri Nur Muhyar di Kediri, Sabtu (7/11/2015).

Atraksi kesenian jaranan di bantaran sungai Kali Brantas itu digelar selama tiga hari, mulai dari Jumat (6/11/2015) malam di bantaran sungai Kali Brantas. Seluruh peserta menampilkan kreativitas mereka, dengan durasi waktu maksimal satu jam.

Acara ini dikemas dengan kegiatan Gerebek Suro 2015: Jaranan Kota Kediri. Ke-30 kelompok kesenian jaranan di Kota Kediri yang mengikuti atraksi itu, menurut Nur Muhyar menampilkan berbagai macam atraksi jaranan dengan beragam perlengkapannya, baik kuda lumping, celeng, dan perlengkapan lainnya.

Hadir menonton Gerebek Suro 2015: Jaranan Kota Kediri itu Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar, Kepala Polresta Kediri AKBP Bambang W Baiin, serta sejumlah anggota forum pimpinan daerah setempat. Mereka mengaku sangat menikmati atraksi kesenian khas Kediri tersebut.

Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar mengaku sangat mendukung kegiatan pementasan kesenian jaranan bertajuk Gerebek Suro 2015: Jaranan Kota Kediri tersebut. Atraksi itu, menurut dia merupakan salah satu upaya untuk melestarikan sejarah.

Gali Pakem
Kepala Disbuparpora Nur Muhyar mengatakan atraksi itu sengaja dilakukan guna memunculkan ciri khas dari kesenian itu. Dicontohkannya, terkait gerak serta kemiripan dengan kesenian jaranan dari daerah lain, misalnya jaranan jawa.

Ia juga menegaskan saat ini pemerintah fokus untuk melestarikan sejarah, salah satunya dengan menggelar atraksi kesenian jaranan ini. Seluruh kelompok kesenian jaranan asal Kediri ditampilkan, sehingga mereka bisa menunjukkan kemampuan mereka.

Senada, Wali Kota Abdullah Abu Bakar berharap kesenian Kediri itu memunyai pakem atau ciri khas tersendiri dibandingkan jaranan lain di jawa. Karena itulah, ia mendorong para seniman kesenian jaranan di Kota Kediri lebih kreatif dan terus mengembangkan pakem serta ciri khas gerakan kesenian ini.

“Perlu dibudidayakan, sebab banyak masyarakat yang belum tahu pakemnya jaranan di Kediri itu seperti ini. Dengan pentas ini, pakem jaranan di Kediri keluar,” katanya.

Diharapkan Rutin
Mujianto, salah seorang peserta atraksi kesenian jaranan Kota Kediri mengaku sangat mendukung langkah yang dilakukan oleh pemerintah kota, dengan mewadahi kesenian yang berkembang di daerah, lewat pagelaran ini. “Ini tidak ada yang menang atau kalah, melainkan semua tampil. Kami mengemasnya dengan beragam tarian,” katanya.

Mardi, peserta lainnya juga berharap, kegiatan ini akan rutin diselenggarakan, dan ke depan regenerasi kesenian jaranan akan terus berlangsung. Selain itu, dengan kegiatan ini, merupakan salah satu upaya melestarikan budaya. “Jaranan itu kesenian dari Kediri. Kami berharap kegiatan ini akan terus dikembangkan,” harapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya