Jatim
Sabtu, 10 September 2022 - 20:28 WIB

Sempat Kritis, 2 Korban Tawuran Antar-Perguruan Silat di Madiun Sudah Membaik

Abdul Jalil  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Wali Kota Madiun, Maidi, saat menjenguk salah satu korban tawuran antar perguruan silat di RSUD dr. Soedono, Sabtu (10/9/2022). (Abdul Jalil/Solopos.com)

Solopos.com, MADIUN — Dua orang yang mengalami kondisi kritis akibat aksi tawuran antar kelompok perguruan silat di Kota Madiun akhirnya sudah mulai pulih. Kedua orang tersebut mengalami luka parah di bagian kepala dan wajah dan kemudian menjalani operasi di RSUD dr. Soedono, Kota Madiun.

Wali Kota Madiun, Maidi, menjenguk kedua orang yang menjadi korban dalam aksi tawuran yang terjadi pada Minggu (4/9/2022) lalu itu. Kedua orang yang merupakan anggota perguruan silat ini dirawat di Paviliun Merpati RSUD dr. Soedono.

Advertisement

Maidi menyampaikan saat ini kondisi kedua orang yang menjadi korban aksi tawuran itu sudah membaik. Keduanya juga telah menjalani perawatan intensif dan operasi karena kondisinya terluka parah. Dia mengatakan saat masuk ke rumah sakit, kedua korban tersebut kondisinya sangat kritis.

“Hari ini mereka sudah bisa pulang ke rumah,” kata dia kepada wartawan.

Baca Juga: Tuntut Keadilan, Ibu Santri Pondok Gontor: Semua yang Terlibat Diproses Hukum

Advertisement

Wali kota menyampaikan seluruh pengobatan kedua warga Kota Madiun itu ditanggungnya. Biaya pengobatan habis sekitar Rp30 juta.

“Biaya pengobatan itu sudah ditanggung. Itu pakai uang pribadi saya. Karena mereka ini merupakan warga Kota Madiun. Jadi saya bantu semua. Pemerintah tidak membiayai orang gelut,” ujarnya.

Setelah kejadian ini, Maidi berharap tidak ada lagi kejadian tawuran antar perguruan silat di Kota Madiun. Dia juga berharap seluruh anggota perguruan silat supaya ikut menjaga kedamaian dan kerukunan yang sudah terbangun di kota ini.

Advertisement

Baca Juga: Polisi Akan Usut Surat Kematian Palsu Santri Gontor yang Meninggal Dianiaya

Menurutnya, jangan hanya karena kesalahan satu dua oknum, justru bisa memecah kerukunan yang telah terbangun dengan baik.

“Kalau ada salah paham antar-pribadi jangan bawa-bawa nama perguruan atau organisasi. Nanti saya beri sanksi biar jera,” kata dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif