Jatim
Minggu, 4 Desember 2022 - 15:56 WIB

Semeru Erupsi, Malang Diguyur Hujan Abu

Newswire  /  Imam Yuda Saputra  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi hujan Abu (Dok. JIBI/Solopos)

Solopos.com, MALANG — Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang, Jawa Timur, menyebut wilayah Kecamatan Ampelgading, Kabupaten Malang, diguyur hujan abu dampak erupsi Gunung Semeru pada Minggu (4/12/2022).

Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Malang, Sadono Irawan, mengatakan bahwa ada laporan hujan abu vulkanis erupsi Gunung Semeru di wilayah Kecamatan Ampelgading. “Hanya abu saja yang masuk ke wilayah Malang, sama seperti tahun-tahun yang lalu. Ada laporan di wilayah Kecamatan Ampelgading,” kata Sadono.

Advertisement

Sadono menjelaskan, tidak ada kerusakan di wilayah Kecamatan Ampelgading akibat hujan abu vulkanis tersebut. Gunung Semeru dilaporkan memuntahkan awan panas guguran pada Minggu (4/12) sejak pukul 02.46 WIB sejauh tujuh kilometer.

“Tidak ada kerusakan untuk di wilayah Kabupaten Malang,” ujarnya.

Sementara itu, Camat Ampelgading, Stefanus Lodewyk, mengaku pasca-terjadi erupsi Gunung Semeru, memang ada hujan abu tipis di wilayah setempat. Namun, saat ini hujan abu vulkanis tersebut tidak terlihat karena situasi saat ini sedang hujan.

Advertisement

Baca juga: Gunung Semeru Kembali Erupsi, BPBD Imbau Warga Tidak Beraktivitas

Ia menambahkan kondisi terkini di wilayah Kecamatan Ampelgading, Kabupaten Malang mendung dan hujan sudah mulai mereda. Tidak ada laporan kerusakan akibat erupsi Gunung Semeru tersebut.

“Hujan abu sedikit sekali. Tadi dari salah satu desa ada laporan, abu di daun pisang, tapi aman dan tidak ada kerusakan. Laporan dari Desa Argoyuwono,” ujarnya.

Advertisement

Berdasarkan Badan Geologi, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian ESDM, awan panas guguran Gunung Semeru memiliki kolom abu berwarna kelabu dengan intensitas sedang hingga tebal. Kolom abu tersebut, dilaporkan mengarah ke arah tenggara dan selatan setinggi 1.500 meter dari atas puncak gunung yang memiliki ketinggian 3.676 meter dari permukaan laut (mdpl).

Baca juga: Penamaan Desa Gadungan di Klaten, Konon Berawal dari Kisah Harimau Jadi-Jadian

Sumber awan panas guguran tersebut berasal dari tumpukan pada ujung lidah lava yang berada di sekitar 800 meter dari kawah Jonggring Saloko.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif