Jatim
Jumat, 27 Oktober 2023 - 21:44 WIB

Semakin Pedas! Harga Cabai Rawit di Ngawi Naik 100% Lebih Sebulan Terakhir

Yoga Adhitama  /  Abdul Jalil  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Penjual cabai sedang menjual cabai rawit yang harganya mencapai Rp75 Ribu di Pasar Besar Ngawi, Jumat (27/10/2023). (Solopo.com/Yoga Adhitama)

Solopos.com, NGAWI — Harga cabai rawit di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, naik tajam dalam sebulan terakhir. Saat ini, harga cabai rawit mencapai Rp75.000 per kilogram. Padahal sebelumnya seharga Rp35.000 per kilogram.

Seorang pedagang di Pasar Besar Ngawi, Suprapto, mengatakan kenaikan harga cabai rawit lebih dari dua kali lipat ini disebabkan menurunnya pasokan dari petani cabai. Selain itu, kemarau panjang juga disinyalir menjadi penyebab harga cabai rawit terus merangkak naik. Pasalnya, tidak sedikit petani yang mengalami gagal panen akibat tanaman cabai kekuarangan air.

Advertisement

Alhasil banyak pembeli yang beralih ke cabai kering untuk mendapatkan harga yang lebih murah. Para pembeli juga terpaksa mengurangi konsumsi cabai.

“Masyarakat yang kesulitan terpaksa mengurangi pembelian atau beralih ke cabai kering yang harganya Rp75.000 per kilogram dan dapatnya lebih banyak,” katanya, Jumat (27/10/2023).

Suprapto menambahkan tidak hanya cabai rawit saja yang mengalami kenaikan harga, tetapi cabai keriting juga turut melejit. Cabai keriting yang sebelumnya Rp25.000 per kilogram kini menjadi Rp40.000 per kilogram. Begitu juga cabai hijau dari sebelumnya Rp20.000/kg kini menjadi Rp45.000/kg. Kenaikan harga tersebut berdampak pada menurunnya daya beli masyarakat.

Advertisement

Suprapto menyampaikan selain komoditas cabai, harga gula dan beras juga ikut naik tinggi. Harga gula saat ini Rp16.000/kg, padahal sebelunya hanya Rp14.000/kg. Sementara untuk harga beras Rp10.900/kg.

Sementara itu, Yeti Dwi Yulanti seorang pembeli mengaku naiknya harga beberapa komoditas bahan pangan ini sangat memberatkan masyarakat. Dirinya berharap harga kebutuhan pokok segera stabil terutama harga cabai. Untuk mensiasatinya, Yeti mengaku terpaksa mengurangi pembelian cabai.

“Ya gimana lagi mas, cari uang saat ini susah ditambah kebutuhan pokok naik terus utamanya cabai sehingga mau tidak mau terpaksa beli,” katanya.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif