SOLOPOS.COM - Siswa SDN 6 Beran Ngawi
Sekolah unggulan selama ini selalu indentik dengan prestasi akademik. Namun, sekolah unggulan ini justru identik dengan prestasi non akademiknya.
Madiunpos.com, NGAWI – Letak sekolah ini memang masih di wilayah Kecamatan Ngawi, Jawa Timur. Namun, sekolah ini masuk kategori perkotaan pinggiran. Sebab, akses mencapai lokasi tersebut masih bebatuan belum beraspal dan harus melewati area persawahan.
SDN 6 Beran, demikian nama sekolah itu. Sekolah ini tak luas, hanya berbentuk huruf “U”. Di sekitarnya, berjajar permukiman warga. Namun yang menjadi nilai lebih sekolah ini ialah adanya sanggar tradisional yang tidak dimiliki oleh SD-SD di Kabupaten Ngawi.
Di sana, sejumlah seni tradisi budaya Nusantara dikenalkan dan diajarkan layaknya pelajaran sekolah sehari-hari. Ada karawitan, ludruk, maupun seni tari. Seni budaya itu sama sekali tak dianggap beban sekolah atau dianggap mengganggu prestasi akademik siswa. Justru melalui seni budaya itulah siswa diajak kembali menyelami makna budaya yang menjadi akar dan jati diri bangsanya.
Kepala SDN 6 Beran, Alif mengatakan, sekolah yan ia pimpin itu merupakan SD pertama dan satu-satunya sekolah yang menjadi anggota Perkumpulan Pendidikan Seni Tradisional (PPST). Tak hanya itu, SD ini juga termasuk sekolah yang memiliki sanggar terlengkap di Kabupaten Ngawi. Sanggar itu hidup dan terus mencetak para siswa yang akan mencintai seni budaya Nusantara.
“SDN 6 Beran ini merupakan sekolah pertama dan satu-satunya SD yang menjadi anggota PPST dan yang mempunyai sanggar seni sendiri,” ujar Alif kepada Madiunpos.com, Selasa ( 04/03/2015).
Atas ketekunan meniti jalan seni budaya itulah, nama SD yang terletak di Dusun Dukuhan, Desa Beran, Kecamatan Ngawi ini menjadi harum. Tak terhitung prestasi yang ditorehkannya, baik skala lokal, regional, maupun nasional. Beberapa waktu lalu, para siswa SD ini pun diundang pentas di taman Mini Indonesia Indah (TMII). (Geddy P/JIBI/Solopos)