Jatim
Senin, 18 Januari 2016 - 12:05 WIB

SEJARAH MADIUN : Kenang Komandan Muda Sanali dan Agen Polisi Satu Sakip, Begini Sejarahnya...

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Aparat Polres Madiun menggelar upacara mengenang perjuangan Komandan Muda Sanali dan Agen Polisi Satu Sakip di Monumen Perjuangan Brigade Mobile (Brimob), wilayah Dusun Kempo, Desa Kandangan, Kecamatan Kare, Kabupaten Madiun, Jawa Timur (Jatim), Minggu (17/1/2016). (Tribratanews.my.id)

Sejarah Madiun dikenang polisi setempat dengan menggelar upacara mengenang perjuangan Komandan Muda Sanali dan Agen Polisi Satu Sakip.

Aparat Polres Madiun menggelar upacara mengenang perjuangan Komandan Muda Sanali dan Agen Polisi Satu Sakip di Monumen Perjuangan Brigade Mobile (Brimob), wilayah Dusun Kempo, Desa Kandangan, Kecamatan Kare, Kabupaten Madiun, Jawa Timur (Jatim), Minggu (17/1/2016). (Tribratanews.my.id)

Advertisement

Madiunpos.com, MADIUN — Aparat Polres Madiun menggelar upacara mengenang perjuangan Komandan Muda Sanali dan Agen Polisi Satu Sakip di Monumen Perjuangan Brigade Mobile (Brimob), wilayah Dusun Kempo, Desa Kandangan, Kecamatan Kare, Kabupaten Madiun, Jawa Timur (Jatim), Minggu (17/1/2016).

Aparat Polres Madiun menggelar upacara mengenang perjuangan Komandan Muda Sanali dan Agen Polisi Satu Sakip di Monumen Perjuangan Brigade Mobile (Brimob), wilayah Dusun Kempo, Desa Kandangan, Kecamatan Kare, Kabupaten Madiun, Jawa Timur (Jatim), Minggu (17/1/2016). (Tribratanews.my.id)

Upacara mengenang perjuangan para anggota Brimob dalam membela Tanah Air tersebut dipimpin langsung Kapolres Madiun AKBP Tony Surya Putra. Dalam amanat upacara, Tony Surya Putra menyinggung sejarah singkat perjuangan Komandan Muda Sanali dan Agen Polisi Satu Sakip yang gugur dalam membela negera dan bangsa Indonesia.

Advertisement

Tony Surya Putra menerangkan telah terjadi pertempuran antara pasukan Brimob yang dipimpin Mayor Wirato dengan pasukan Belanda yang telah mengepung Desa Kandangan, Kecamatan Kare pada 1 Maret 1949 pukul 08.00 WIB. Dalam pertempuran tersebut, lanjut dia, Agen Polisi Satu Sakip gugur karena tertembak di perkebunan kopi Batu, sedangkan Komandan Nuda Sanali tewas setelah diberondong bedil pasukan Belanda.

“Keduanya dimakamkan di Monumen Perjuangan Brigade Mobile di Desa Kandangan, Kecamatan Kare, Kabupaten Madiun. Namun, pada 1975 kedua kerangka jenazah almarhum telah dipindahkan ke Taman Makam Pahlawan Kota Madiun,” kata Tony Surya Putra.

Tony Surya Putra menambahkan bekas lokasi makam Komandan Muda Sanali dan Agen Polisi Satu Sakip pada 2 Juli 1977 digunakan sebagai lokasi Monumen Perjuangan Brimob. Pembangunan monumen tersebut, menurut dia, untuk mengenang perjuangan para anggota Brimob yang rela gugur dalam membela Bangsa dan Negara Indonesia.

Advertisement

Tony Surya Putra menyampaikan perjuangan mereka menjadi suri teladan Kepolisian Negara Republik Indonesia sebagai insan Tri Brata dalam mengabdi kepada bangsa dan negara Indonesia. “Kami sebagai Bayangkara hadir di Monumen ini untuk mengenang jasa-jasamu dan semoga arwah almarhum diterima di sisi-Nya sesuai dharma baktinya kepada Bangsa dan Negara,” lanjut Tony Surya Putra.

 

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Madiun Raya
KLIK di sini untuk mengintip Kabar Sragen Terlengkap

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif