Jatim
Jumat, 2 Desember 2022 - 18:00 WIB

Sedih! Siswa SD Korban Bully di Malang Alami Pembengkakan & Pendarahan Otak

Newswire  /  Abdul Jalil  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi stop bullying. (Freepik)

Solopos.com, MALANG — Seorang siswa SD yang menjadi korban perundungan di Kabupaten Malang, Jawa Timur, telah menjalani operasi di Rumah Sakit Umum Daerah Kanjuruhan. Proses operasi ini bertujuan untuk mengangkat darah beku di otak si anak.

Direktur RSUD Kanjuruhan, dr. Bobi Prabowo, mengatakan prosedur operasi terhadap anak berusia delapan tahun itu telah dilaksanakan pada Kamis (1/12/2022). Dia mengatakan operasi ini penting untuk mencegah dampak trauma yang dialami oleh siswa berinisial MW itu.

Advertisement

“Operasi harus dilakukan supaya ke depan tidak memberikan dampak negatif. Meskipun saat ini kondisinya baik, tapi kami berpikir ke depan, karena yang bersangkutan masih anak-anak,” kata Bobi, Jumat (2/12/2022).

Bobi menyampaikan tim dokter telah melakukan pemeriksaan Computerized Tomography (CT-scan) pada anak itu dan hasil pemeriksaan menunjukkan adanya trauma berupa pembengkakan serta pendarahan pada bagian otak, yang bisa menimbulkan dampak negatif pada anak tersebut.

“Pasien memang mengalami pembengkakan dan pendarahan pada bagian otak. Namun, untuk pendarahan tidak menyeluruh, pada satu sisi,” katanya.

Advertisement

Baca Juga: Sadis! Penjual Nanas Dianiaya 7 Pesilat hingga Meninggal di Gresik

Seperti diberitakan sebelumnya, seorang anak berusia delapan tahun berinisial MW dianiaya sejumlah kakak kelasnya di sekolah sampai tidak sadarkan diri. Akibatnya, bocah asal Desa Sengguruh di Kecamatan Kepanjen tersebut harus menjalani perawatan di Rumah Sakit Islam Gondanglegi sejak 17 November 2022.

Kasus perundungan dan penganiayaan terhadap anak itu ditangani oleh Unit Perlindungan Perempuan dan Anak Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Malang.

Advertisement

Aparat kepolisian telah memeriksa 12 orang saksi, tujuh di antaranya anak yang berhadapan dengan hukum, dalam perkara tersebut.

Baca Juga: Jadi Tersangka Korupsi, Bupati Bangkalan Hadiri Acara Antikorupsi di Surabaya

Polisi memeriksa siswa kelas VI sekolah dasar yang diduga merundung dan menganiaya MW serta warga sekolah yang mengetahui peristiwa perundungan dan penganiayaan yang dilakukan terhadap anak delapan tahun itu.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif