Jatim
Jumat, 27 Oktober 2023 - 19:17 WIB

Sedih! Begini Pengakuan Remaja di Madiun yang Diperkosa Ayah, Kakek & Paman

Abdul Jalil  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi kasus pencabulan. (Freepik)

Solopos.com, MADIUN — Nasib malang dialami seorang anak perempuan berusia 17 tahun di Kecamatan Geger, Kabupaten Madiun, Jawa Timur. Remaja itu diperkosa secara bergiliran oleh ayah kandung, kakek, hingga pamannya.

Didampingi ibu dan pendampingnya, korban bercerita tentang perlakuan keji ayah kandung, paman, dan kakeknya.  Dia diperkosa oleh tiga orang itu di kamar rumah.

Advertisement

“Ayah, kakek, dan paman memperkosa saya di kamar,” cerita korban, kemarin.

Dia bercerita saat itu dirinya sedang berada di kamar pada  siang hari. Tiba-tiba kakeknya datang kemudian memperkosanya sekitar pukul  11.30 WIB. Selanjutnya pada malam hari, ayahnya yang tiba-tiba masuk ke dalam kamar untuk memperkosanya sekitar pukul 21.30 WIB. Sedangkan paman masuk di dalam kamarnya 03.30 WIB untuk menyetubui gadis malang itu.

Advertisement

Dia bercerita saat itu dirinya sedang berada di kamar pada  siang hari. Tiba-tiba kakeknya datang kemudian memperkosanya sekitar pukul  11.30 WIB. Selanjutnya pada malam hari, ayahnya yang tiba-tiba masuk ke dalam kamar untuk memperkosanya sekitar pukul 21.30 WIB. Sedangkan paman masuk di dalam kamarnya 03.30 WIB untuk menyetubui gadis malang itu.

Aksi bejat para pelaku itu dilakukan selama lima hari bertutur-turut mulai tanggal 1 sampai 5 Agustus 2023.

Korban takut melawan karena diancam akan dipukul dan dibunuh oleh para pelaku. Hingga akhirnya pada tanggal 6 Agustus 2023, korban melarikan diri dari rumah.

Advertisement

Sedangkan ibu korban mengaku sangat kecewa dan sakit hati melihat anaknya diperkosa oleh orang-orang yang seharusnya melindunginya. Dia bercerita sudah bercerai dengan pelaku sejak anaknya usia 1,5 tahun.

Perceraian itu pun dilatarbelakangi oleh tindak kekerasang dari sang suami. Hingga akhirnya, ia tidak kuat dengan keadaan itu dan memutuskan untuk cerai.

“Saya hamil tua itu dianiaya oleh suami, disiksa. Sifatnya [suami] memang suka marah-marah,” kata dia.

Advertisement

Sejak awal mengandung korban, kata ibu korban, pelaku memang tidak percaya bahwa itu anaknya. Bahkan, suaminya sempat berjanji akan melakukan tes DNA saat korban lahir.

“Tapi sampai sekarang tidak dites DNA,” ujarnya.

Terkait kasus pemerkosaan ini, korban yang didampingi oleh Koordinator LSM Wahana Kedaulatan Rakyat (WKR), Budi Santoso, telah melaporkan peristiwa itu ke Polres Madiun. Korban berharap polisi bisa segera menindaklanjuti kasus tersebut.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif