SOLOPOS.COM - ilustrasi bayi. (Dok. Solopos)

Solopos.com, TULUNGAGUNG — Skenario keji yang dilakukan Riyanto, suami Kepala Desa Jaten, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, bersama pasangan gelapnya untuk membuang bayi mereka terbongkar. Sebelum bikin skenario buang bayi itu, pasangan  ini juga sempat berupaya menggugurkan kandungan.

Kasi Humas Polres Tulungagung, Iptu M Anshori, mengatakan saat ini Riyanto, 45, bersama pasangan gelapnya berinisial WY, 30, ditetapkan sebagai tersangka dan telah ditahan. Keduanya sengaja merancang skenario seolah menemukan bayi yang sebenarnya anak mereka.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

“Keduanya merancang skenario seolah menemukan bayi yang sebenarnya masih anak dari tersangka WY, hasil hubungan gelap mereka,” kata dia, Kamis (23/3/2023).

Dari pemeriksaan yang dilakukan, lanjut Anshori, keduanya telah menjalin hubungan terlarang itu sejak November 2021.

Lebih lanjut, Anshori menjelaskan sebelum bayi laki-laki seberat 1,7 kilogram itu lahir, rupanya Riyanto dan WY sempat beberapa kali melakukan upaya menggugurkan kandungan. Keduanya sempat mendatangi seorang dukun, tetapi gagal menggugurkan kandungannya.

Kemudian mereka mencari orang sakti yang bisa memindahkan kandungan ke orang lain, tapi tak menemukan orang tersebut.

Gagal percobaan pengguguran kandung itu, keduanya lalu berselancar di internet untuk mencari obat penggugur kandungan. Mereka kemudian membeli obat penggugur kandungan. Pelaku WY menelan tujuh kapsul untuk menggugurkan kandungan. Masing-masing obat diminum satu kapsul tiap satu jam.

Pada jam kedepalan obat terakhir dimasukkan ke dalam kemaluan WY.

“Jadi dengan sengaja keduanya membeli obat penggugur kandungan. Obat itu lalu dikonsumsi oleh WY,” kata Anshori.

Setelah meminum obat tersebut, selang lima jam WY alami kontraksi dan melahirkan bayi laki-laki seberat 1,7 kilogram, panjang 40 cm pada Senin (20/3/2023) sekitar pukul 10.30 WIB.

Kelahiran bayi itu terjadi di rumah WY di Desa Mayangan Kecamatan Ngantru. Lalu Riyanto membungkus bayi dengan kain batik dan dimasukkan dalam kardus.

Dengan mengendarai mobil, Riyanto lalu membawa bayi tersebut ke persawahan di Dusun Genengan Desa Pojok Kecamatan Ngantru. Riyanto lalu pura-pura menemukan bayi itu dan membawanya ke Puskesmas Ngantru.

Bayi nahas itu sempat dimasukkan inkubator, diberi oksigen, dan dibantu jantungnya. Namun, bayi malang itu akhirnya meninggal dunia di Puskesmas Ngantru.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya