SOLOPOS.COM - Satai Lalat, kuliner khas Pamekasan. (Tangkapan Layar Youtube Budiono Sukses)

Solopos.com, PAMEKASAN — Pulau Madura memiliki banyak kuliner yang memiliki cita rasa khas dan lezat. Salah satunya satai Lalat dari Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur. 

Kuliner yang memiliki cita rasa lezat ini sudah banyak dikenal masyarakat. Tidak hanya di Pulau Madura saja, melainkan sudah banyak dijajakan di berbagai daerah di Indonesia. Biasanya kuliner ini dijual di pinggir jalan hingga diedarkan oleh pedagang di kompleks perumahan maupun kampung.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Satai yang memiliki nama ekstrem ini ternyata tidak hanya menggunakan daging ayam, melainkan juga menggunakan daging lain seperti daging kambing, kelinci, dan sapi.

Penamaan lalat sendiri, karena satai ini menggunakan daging yang dipotong dengan ukuran kecil-kecil. Jadi, jelas ya, satai Lalat ini bukan menggunakan daging hewan lalat.

Hal lain yang unik dari satai Lalat ini adalah tusuknya. Satai jenis ini tidak menggunakan tusuk dari bambu, melainkan menggunakan lidi. Penggunaan lidi ini pun ada tujuannya, yakni agar tidak merusak potongan daging.

Diketahui bahwa orang yang pertama kali mengembangkan kuliner khas Pamekasan ini adalah Ento. Ento merupakan lelaki asal Pamekasan yang telah mempopulerkan kuliner unik ini. Awalnya, dia berjualan dengan menggunakan alat tradisional dan tidak menggunakan gerobak, tetapi anyaman bambu yang dipikul.

Dikutip dari beberapa sumber, cara mengolah satai Lalat adalah dengan memotong dan menusuk daging dengan lidi. Kemudian, satai Lalat dibakar hingga matang dan setelah itu diberi siraman saus kacang.

Kacang yang digunakan dalam saus satai bukanlah kacang goreng, melainkan kacang yang disangrai. Biasanya satu tusuk satai Lalat berisi tiga hingga lima potong daging. Oleh karena itu, agar tidak mudah gosong satai Lalat terlebih dahulu dicelupkan ke dalam minyak goreng dan dibakar tidak terlalu lama.

Saat ini, satai Lalat sudah banyak ditemukan di mana saja bukan hanya di Kabupaten Pamekasan. Kuliner satai Lalat biasa disajikan bersama nasi hangat atau lontong, dengan bahan pelengkap lain sesuai kebutuhan. Untuk dapat menikmatinya, pengunjung dapat membayar satu porsi satai Lalat dengan harga mulai dari Rp13.000 per porsi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya