Jatim
Senin, 5 September 2022 - 19:13 WIB

Santrinya Meninggal Dianiaya, Pimpinan Pondok Gontor Sampaikan Permintaan Maaf

Abdul Jalil  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ibu santri Pondok Gontor 1, Soimah mengadu ke Hotman Paris terkait anaknya meninggal dunia di Pondok tersebut. (IG @hotmanparisofficia)

Solopos.com, PONOROGO — Pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, menyampaikan permintaan maaf terkait peristiwa meninggalnya santri bernama Albar Mahdi (AM) karena dianiaya.

“Kami keluarga besar Pondok Modern Darussalam Gontor memohon maaf sekaligus berbelasungkawa yang sebesar-besarnya atas wafatnya almarhum ananda AM, khususnya kepada orang tua dan keluarga almarhum di Sumatera Selatan,” kata Juru Bicara Pondok Modern Darussalam Gontor, Noor Syahid, dalam keterangan resmi, Senin (5/9/2022).

Advertisement

Noor menyampaikan pihak pondok sangat menyesalkan terjadinya peristiwa penganiayaan tersebut yang berujung pada meninggalnya santri AM.

Dia juga menyampaikan permintaan maaf kepada orang tua dan keluarga santri AM karena dalam proses pengantaran jenazah dianggap tidak jelas dan tidak terbuka.

Advertisement

Dia juga menyampaikan permintaan maaf kepada orang tua dan keluarga santri AM karena dalam proses pengantaran jenazah dianggap tidak jelas dan tidak terbuka.

Baca Juga: Pondok Gontor Akui Santri AM Meninggal Dunia karena Dianiaya

“Sekali lagi, kami menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya,” kata dia.

Advertisement

“Menyikapi hal ini, kami langsung bertindak cepat dengan menindak/menghukum mereka yang terlibat dengan penganiayaan tersebut,” kata dia.

Noor menyampaikan AM meninggal dunia pada Senin (22/9/2022). Pada hari meninggalnya santri berusia 17 tahun itu, Pondok Gontor langsung mengambil tindakan tegas dengan menjatuhkan sanksi kepada santri yang diduga terlibat dalam penganiayaan itu.

Baca Juga: Santri Pondok Gontor Meninggal Dunia Dianiaya, Ibu Santri Ngadu ke Hotman Paris

Advertisement

Sanksi tegas itu, lanjut dia, berupa mengeluarkan para santri yang terlibat dalam penganiayaan yang membuat AM meninggal dunia. Namun, pihak Gontor tidak menjelaskan secara detail berapa santri yang dikeluarkan atas kasus tersebut.

“Santri yang diduga terlibat dikeluarkan dari Pondok Modern Darussalam Gontor secara permanen dan langsung mengantarkan mereka kepada orang tua mereka masing-masing,” jelas dia.

Lebih lanjut, Noor menjelaskan pada prinsipnya Pondok Gontor tidak menoleransi segala aksi kekerasan di dalam lingkungan pesantren dalam bentuk apa pun. Termasuk dalam kasus dugaan penganiayaan santri AM ini.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif