Jatim
Senin, 5 September 2022 - 18:24 WIB

Santri Pondok Gontor Meninggal Dunia Dianiaya, Ibu Santri Ngadu ke Hotman Paris

Ronaa Nisa'us Sholikhah  /  Abdul Jalil  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ibu santri Pondok Gontor 1, Soimah mengadu ke Hotman Paris terkait anaknya meninggal dunia di Pondok tersebut. (IG @hotmanparisofficia)

Solopos.com, PONOROGO — Akun Instagram milik pengacara Hotman Paris Hutapea mendadak viral setelah dia merekam seorang ibu mengadu karena anaknya meninggal dunia di Pondok Modern Darussalam Gontor 1, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur. Di dalam video tersebut, Hotman Paris, juga meminta Kapolda Jatim untuk melakukan penyelidikan.

‘’Halo Bapak Kapolda Jawa Timur, di sini ada seorang ibu yang datang ke saya di Palembang katanya anaknya meninggal di Gontor 1, Jawa Timur,’’ kata Hotman yang dilihat Solopos.com dalam video yang diunggah di akun @hotmanparisofficial, Minggu (4/8/2022).

Advertisement

Adalah Soimah, ibunda dari santri kelas V Pondok Modern Darussalam Gontor yang Bernama Albar Mahdi. Dia mengaku baru dikabari anaknya meninggal dunia pada hari Senin (22/8/2022) pukul 10.20 WIB. Dalam surat keterangannya meninggal pukul 06.45 WIB.

Dia sengaja mendatangi pengacara Hotman Paris di Palembang untuk mengadukan bahwa ada kejanggalan atas meninggalnya anaknya. Sebab, Soimah menduga ada kasus penganiyaan dan kekerasan.

Advertisement

Dia sengaja mendatangi pengacara Hotman Paris di Palembang untuk mengadukan bahwa ada kejanggalan atas meninggalnya anaknya. Sebab, Soimah menduga ada kasus penganiyaan dan kekerasan.

Baca Juga: Perayaan 1 Abad PSHT Diikuti Ribuan Orang, 11 Pintu Masuk Madiun Dijaga Ketat

‘’Kalau saya melihat fotonya meninggalnya sangat mengerikan, diduga ada penganiayaan dan kekerasan,’’ kata Hotman menimpali pengakuan Soimah.

Advertisement

‘’Bapak Kapolda, Mohon dilakukan segera penyelidikan atas meninggalnya ibu Soimah, umurnya 17 tahun,’’ Hotman memohon dalam video di detik-detik terakhir video dengan menyertkan nomor Soimah.

Sementara itu, di akun milik Soimah @soimah_didi menjelaskan bahwa anaknya, Albar Mahdi, santri dari Palembang meninggal dunia. Dia mengaku miris lantaran tidak ada kabar sakit dari anaknya dan tiba-tiba dikabarkan meninggal dunia.

Baca Juga: Puncak Perayaan 1 Abad PSHT, Ratusan Personel Disigiakan di Kota Madiun

Advertisement

Dia juga tidak terima dengan kabar telat yang diterimanya. Yakni, anaknya meninggal dunia pada pukul 06.45 WIB pada hari Senin (22/8/2022) dan dia baru menerimanya pukul 10.20 WIB.

‘’Karena mendengar berita itu kami shock dan tidak bisa berpikir apa-apa. Yang kami harap adalah kedatangan Ananda ke Palembang meskipun hanya tinggal mayat,’’ ungkapnya dalam postingan Instagram itu.

Setelah menunggu, jenazah datang pada hari Selasa (23/8/2022) siang diantar oleh pihak Pondo Gontor 1. Di hadapan pelayat itu, Soimah diceritakan kronologi kematian anaknya. Dalam keterangan itu anaknya terjatuh setelah mengikuti perkemahan Kamis Jumat (Perkajum). Anaknya juga dipercaya sebagai ketua Perkajum.

Advertisement

Baca Juga: Terkait Perusakan Rumah di Madiun, Polisi Amankan 12 Orang Terduga Pelaku

Namun, dari banyak laporan wali santri, Soimah menerima kabar bahwa kronologi itu tidak demikian. Maka, dia meminta agar mayat dibuka dan segera menghubungi pihak forensik untuk dilakukan autopsi.

‘’Setelah didesak, pihak dari Gontor 1 yang mengantar jenazah akhirnya mengakui bahwa anak saya meninggal akibat terjadi kekerasan. Saya pun tidak bisa membendung rasa penyesalan telah menitipkan anak di sebuah pondok pesantren yang notabene nomor satu di Indonesia,’’ jelasnya.

Kapolres Ponorogo AKBP Catur Cahyono Wibowo saat dikonfirmasi mengatakan tidak ada laporan masuk ke Polres. Namun, setelah ada video yang viral berkaitan dengan curhatan seorang ibu ke Hotman Paris, pihaknya langsung menindaklanjuti.

Baca Juga: Pasar Dungus Madiun Kebakaran Hebat Minggu Siang

‘’Tadi malam kami laksanakan pertemua dan pihak Gontorkooperatif tentang kejadian ini. Ini masih proses lidik, proses akan kami sampaikan,’’ ucapnya.

Pihaknya juga menyebut ada tim yang bertugas. Mereka akan melakukan penyelidikan secara bertahap, bidik, sidik, maupun autopsi.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif