Jatim
Kamis, 13 Juni 2024 - 21:14 WIB

Santap Nasi Kotak Acara Bimtek, 78 Anggota PKD Situbondo Alami Keracunan Massal

Newswire  /  Abdul Jalil  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Salah seorang pengawas kelurahan dan desa atau pkd Bawaslu Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, menjalani pemeriksaan medis usai keracunan makanan. Kamis (13/6/2024) (ANTARA/Novi Husdinariyanto)

Solopos.com, SITUBONDO – Puluhan orang anggota pengawas kelurahan dan desa (PKD) Pilkada 2024 di Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, mengalami keracunan massal. Mereka keracunan setelah menyantap nasi kotak saat mengikuti bimbingan teknis sebagai pengawas pemilu tingkat kelurahan/desa.

Ketua Bawaslu Kabupaten Situbondo, Ahmad Faridl Ma’ruf, mengatakan puluhan pengawas kelurahan dan desa mengalami pusing, muntah-muntah, setelah mereka mengonsumsi nasi kotak di salah satu hotel yang menjadi tempat pelaksanaan bimbingan teknis pada Rabu (12/6/2024) kemarin.

Advertisement

“Jumlah PKD yang diduga keracunan makanan nasi kotak sesuai data yang diterima kami sudah ada 78 orang yang mengeluh menggigil, pusing, mual, dan mencret,” katanya, KAmis (13/6/2024).

Menurut Faridl, bimbingan teknis pengawas kelurahan dan desa yang dilaksanakan di salah satu hotel di Situbondo pada Rabu (12/6/2024) diikuti oleh sebanyak 136 orang. Mereka menyantap nasi kotak dari hotel yang menjadi tempat bimbingan teknis.

Dari 136 pengawas kelurahan dan desa itu, lanjutnya, sebagian besar mengonsumsi nasi kotak, namun ada pula anggota PKD tidak mengalami pusing dan mual karena tidak mengonsumsi nasi kotak yang disediakan pihak hotel.

Advertisement

Hingga saat ini, puluhan korban dugaan keracunan nasi kotak masih menjalani perawatan di sejumlah puskesmas, di antaranya Puskesmas Panji, Puskesmas Klampokan dan di Rumah Sakit Mitra Sehat.

“Laporan yang sampai ke saya ada yang hamil dan mengeluhkan sakit perut, mual dan muntah. Posisi saat ini berada di RSD Asembagus,” ujar Faridl yang dikutip dari Antara.

Dia menegaskan bahwa Bawaslu sudah meminta pertanggungjawaban pihak hotel atas peristiwa ini dan menekankan kepada pihak hotel menanggung semua biaya pengobatan puluhan PKD, baik yang rawat jalan maupun rawat inap.

Advertisement

“Mereka [PKD] punya keluhan hampir merata di 17 kecamatan. Semuanya mengeluh mual, sakit perut, diare, muntah-muntah dan menggigil,” tuturnya.

Sementara itu, pihak hotel yang menjadi tempat bimbingan teknis pengawas kelurahan dan desa belum berhasil dikonfirmasi.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif