Solopos.com, MADIUN — Masyarakat Desa Sambirejo, Kecamatan Jiwan, Kabupaten Madiun khawatir atas gunungan sampah bambu yang menyangkut di tiang jembatan lori di desa tersebut.
Jembatan lori yang membentang di aliran sungai Bengawan Madiun itu merupakan akses alternatif. Menghubungkan antara Desa Sambirejo, Kabupaten Madiun dengan Kelurahan Nambangan Kidul, Kota Madiun.
Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian
Pantauan Madiunpos.com di lokasi, Jumat (19/3/2021), terlihat sejumlah pengendara sepeda motor melalui jembatan tersebut. Baik dari arah Sambirejo maupun dari Nambangan Kidul. Sampah berupa bambu menggunung dan tersangkut di tiang jembatan tersebut.
Baca juga: Jembatan Ngunut Magetan Ambrol, Arus Lalu Lintas Dialihkan
Kepala Dusun Perkoel, Desa Sambirejo, Kecamatan Jiwan, Ajar Putra Dewantoro, mengatakan sampah bambu yang menyangkut di tiang jembatan lori tersebut sudah ada sekitar sepekan lalu. Sampah yang menyangkut di jembatan itu semakin menggunung, karena setiap hari ada sampah kiriman dari wilayah Magetan.
“Sampah bambu sudah mengkhawatirkan, karena menggunung dan tersangkut di tiang jembatan,” kata dia, Jumat.
Ajar menuturkan jembatan besi tersebut merupakan jembatan lama yang kondisinya sudah banyak yang rusak. Sampah yang menggunung ditakutkan bisa merusak tiang jembatan.
Padahal, jembatan itu merupakan akses alternatif dan akses ekonomi warga sekitar.
“Jembatan itu cukup ramai digunakan warga untuk akses ke Kota Madiun maupun ke Kabupaten Madiun. Kami takut kalau sampah yang semakin besar bisa merobohkan jembatan. Karena jembatan itu tergolong tua,” terangnya.
Baca juga: Pekerja & Pengusaha Hiburan Madiun Protes, Begini Respons Bupati…
BBWS Solo
Dia berharap kepada pemerintah untuk mau membantu membersihkan sampah bambu tersebut. Warga takut untuk membersihkan sampah bambu itu secara swadaya karena tidak memiliki alat yang memadahi.
“Kami tidak punya alat untuk membersihkannya. Selain itu, kami juga tidak memiliki kemampuan untuk membersihkan sampah bambu itu. Karena sampah itu berada di sungai yang cukup dalam,” jelas Ajar.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Madiun, Muhammad Zahrowi, mengatakan pihaknya akan berkoordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo terkait sampah bambu yang menyangkut di jembatan lori Sungai Bengawan Madiun itu.
“Coba nanti kami koordinasikan dengan BBWS Solo,” kata Rowi singkat.