SOLOPOS.COM - Petugas Polres Madiun Kota dan TNI setempat bersiaga bersama warga di sekitar Jalan Trunojoyo dan Jalan Dadali Kota Madiun, Jatim seusai kejadian bentrok antar-perguruan pencak silat di wilayah tersebut, Minggu (21/5/2023). ANTARA/Louis Rika.

Solopos.com, MADIUN — Bentrokan antarperguruan silat terjadi di Kota Madiun, Jawa Timur, Minggu (22/5/2023). Kedua kelompok perguruan silat itu juga melakukan aksi saling lempar batu.

Kapolres Madiun Kota, AKBP Agus Dwi Suryanto, mengatakan bentrokan antara dua kelompok perguruan silat tersebut terjadi pada Minggu di Jalan Trunojoyo, Kota Madiun. Dalam kejadian itu, puluhan petugas dari kepolisian dan TNI diterjunkan untuk bersiaga di lokasi kejadian.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

“Kami masih menangani kasus ini lebih lanjut. Petugas kepolisian dan TNI masih disiagakan agar suasana sekitar kondusif,” kata AKBP Agus yang dikutip dari Antara.

Berdasarkan keterangan sejumlah saksi, kata dia, bentrokan itu terjadi setelah kegiatan halalbihalal yang dilakukan sejumlah pesilat dari Persaudaraan Setia Hati Wonongo Tunas Muda di daerah Ponorogo. Saat mereka hendak pulang dan masuk ke Kota Madiun, di lokasi kejadian yang merupakan basis perguruan silat lainnya, tiba-tiba terjadi gesekan. Namun, tidak jelas penyebab gesekan tersebut.

Setelah itu, gesekan antarkelompok perguruan silat itu kemudian berujung pada aksi bentrokan. Keduanya saling menyerang dengan melempar batu.

Saat terjadi bentrokan itu, petugas pun datang dan akhirnya mengawal serta menjaga rombongan perguruan silat pulang dari kegiatan halalbihalal. Dia mengklaim bentrokan itu tidak sampai menimnbulkan kerusakan parah pada permukiman warga dan menimbulkan korban.

Kapolres menambahkan, guna mengantisipasi gesekan susulan, sejumlah aparat kepolisian dan TNI setempat masih bersiaga di lokasi kejadian.

Pihaknya mengimbau warga Madiun, utamanya kepada para anggota perguruan pencak silat, untuk saling menahan diri dan tidak menjadikan masalah pribadi sebagai penyulut keributan antar-organisasi yang memicu gangguan kamtibmas.

“Kami mengimbau para pendekar masing-masing perguruan saling menahan diri dan menjaga Kota Madiun yang kita cintai dan banggakan ini agar tetap kondusif,” katanya.

Selain penjagaan di lokasi kejadian, lanjutnya, polisi juga melakukan peningkatan patroli di simpang-simpang jalan guna mengantisipasi kegiatan-kegiatan yang mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya