Jatim
Jumat, 2 Desember 2022 - 00:15 WIB

Sadis! Penjual Nanas Dianiaya 7 Pesilat hingga Meninggal di Gresik

Abdul Jalil  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kapolres Gresik, AKBP Mochamad Azis, merilis pengungkapan kasus penganiayaan yang dilakukan pesilat terhadap penjual nanas, Rabu (30/11/2022). (jatim.polri.go.id)

Solopos.com, GRESIK — Lima orang anggota salah satu perguruan silat ditangkap polisi karena menganiaya seorang penjual nanas di Pasar Gadung, Desa Gadung, Kecamatan Driyorejo, Kabupaten Gresik, Jawa Timur. Penjual nanas itu dianiaya hingga meninggal dunia.

Kelima pelaku penganiayaan penjual nanas itu berinisial AER, MA, DNA, ALS, dan AJP.

Advertisement

Sedangkan korban berinisial EBA, warga Desa Sumberejo, Kecamatan Malo, Kabupaten Bojonegoro. Korban EBA merupakan penjual nanas di depan Pasar Gadung dengan menggunakan kendaraan roda tiga.

Kapolres Gresik, AKBP Mochamad Azis, mengatakan peristiwa penganiayaan itu bermula saat EBA berjualan nanas dengan mengenakan kaos bergambar perguruan silat. Saat sedang berjualan, korban didatangi tujuh anggota perguruan silat yang dalam kondisi mabuk.

Advertisement

Kapolres Gresik, AKBP Mochamad Azis, mengatakan peristiwa penganiayaan itu bermula saat EBA berjualan nanas dengan mengenakan kaos bergambar perguruan silat. Saat sedang berjualan, korban didatangi tujuh anggota perguruan silat yang dalam kondisi mabuk.

Kemudian, kata dia, korban ditanya mengenai kaos yang dikenakan. Para pelaku tidak terima karena korban bukan anggota perguruan silat, tetapi mengenakan kaos perguruan silat itu.

Baca Juga: 179 Anggota Bhabinkamtibmas Madiun Dilatih Tangani Ular yang Masuk Rumah

Advertisement

“Setelah ada kejadian itu, polisi langsung melakukan penyelidikan,” kata dia saat rilis pengungkapan kasus, Rabu (30/11/2022).

Setelah itu, polisi berhasil menangkap dua orang pelaku. Kemudian dua hari setelahnya, tiga pelaku ditangkap.

“Motifnya, para tersangka tidak terima karena korban memakai kaos perguruan silat padahal bukan anggota perguruan silat tersebut,” jelasnya yang dilansir dari jatim.polri.go.id.

Advertisement

Baca Juga: Jadi Tersangka Korupsi, Bupati Bangkalan Hadiri Acara Antikorupsi di Surabaya

Kapolres menyampaikan saat ini polisi masih memburu dua pelaku lain yang hingga kini melarikan diri.

Kelima tersangka kemudian dijerat dengan Pasal 170 ayat (2) dan (3) KUHP dengan ancaman hukuman paling lama 12 tahun penjara.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif